Aku
dilahirkan 20 tahun yang lalu oleh seorang ibu yang hebat.Aku adalah
anak ke tiga dari empat bersaudara. Dan semuanya perempuan.
Masa
balitaku adalah masa paling sulit dalam kehidupan orang tuaku. Berulang
kali aku harus masuk dan "menginap"dirumah sakit. Bahkan sampai semua
dokter dirumah sakit tempatku dirawat mengenaliku.Karena hal ini terjadi
padaku selama 3 tahun berturut-turut. Aku seringkali menderita kejang,
atau biasa yang disebut step. Bisa dikatakan, saat itu daya tahan
tubuhku benar-benar lemah, demam sedikit saja aku bisa langsung kejang.
Bahkan anehnya, meskipun tidak demam akupun bisa langsung kejang. Saat
belajar sepeda roda tiga aku kejang, saat melihat cicak didindingpun aku
bisa kejang. Sampai pernah saat perjalanan kerumah sakit, didalam bus
kota aku juga kejang.
Keluargaku
sering merelakan tangannya untuk "kugigit"habis-habisan ketika penyakit
ini kambuh, karena jika tidak ini dapat melukai lidahku sendiri.
Orang
tuaku sering membawaku ketempat dokter-dokter yang berbeda, berharap
salah satu diantara mereka dapat menyembuhkanku.Hingga suatu hari ada
seorang dokter yang memvonis, bahwa aku tak akan sembuh. Karena penyakit
ini sudah menyerang saraf otakku, bahkan dokter itu berkata jikapun aku
sembuh akan ada dua kemungkinan yang terjadi, aku menjadi idiot atau
aku menjadi seorang jenius. Ibuku benar-benar tak kuasa mendengar semua
itu, tapi meskipun begitu keluargaku tetap mengupayakan kesembuhanku.
Aku benar-benar bersyukur mereka tak menelantarkanku dan membuangku
begitu saja karena vonis itu, toh ketika besar nanti aku tak akan
berguna bagi mereka.
Perawatan dan
obat-obatan yang diberikan membuatku harus merelakan rambut hitam
ikalku, saat batita aku hampir tak pernah merasakan mempunyai rambut
yang panjang meskipun aku seorang perempuan. Lagipula mitos buang sial
membuat keluargaku semakin sering menggunduli rambutku.
Saat batita pula aku sudah merasakan sakitnya pengambilan sumsum tulang belakang. Jarum suntik dan infus tak asing lagi bagiku.
Namun
keajaiban itu datang, Alhamdullilah aku bisa sembuh total, vonis dokter
itupun tak berlaku bagiku, sampai saat ini aku hidup normal. Bahkan aku
bisa berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri didaerahku. Ini semua
berkat perjuangan dari keluargaku dan aku sangat bersyukur memiliki
keluarga ini
Aku berharap, bagi orang
tua yang mempunyai anak sepertiku, jangan pernah menyerah. Anak-anak itu
adalah malaikat yang tentunya akan diberikan yang terbaik baginya.
Jangan pernah menyerah dan teruslah menyanyanginya. Karena suatu saat
dengan bangga kau akan berkata, "Ya inilah anakku itu, dia menderita
step dan kini dia normal, dan bagaimanapun keadaannya aku akan tetap
menyanyanginya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar