Rabu, 01 Januari 2014

Saya Ingin Berenang, Tapi . . .

Sampai sebesar ini, saya tidak bisa berenang. Dan saya benar - benar ingin bisa berenang. Tapi sayangnya saya mendapat seorang pembimbing yang salah. Beliau memang seorang perenang yang handal, tapi sayangnya beliau bukan guru yang baik.
Beliau hanya mau memperhatikan murid - murid tertentu, padahal sebagai seorang guru beliau wajib memperhatikan semua muridnya. Bukan hanya sekedar pura - puar perduli, tapi benar - benar perduli. Tak memaki murid yang bodoh dan menertawakannya dilain kesempatan. Tapi membimbingnya agar dia tak menjadi bodoh, bukannya seperti itu tugas seorang guru? meskipun dia hanya sekedar guru renang?
Mungkin beliau tak pernah menyadarinya, tapi beliau telah membuat saya ketakutan untuk bertanya tips dan trik renang yang baik, bagaimana saya bisa berenang jika seperti ini? meskipun saya benar - benar berniat, meskipun pembimbing saya adalah orang yang paling ahli dalam bidang berenang? saya tak akan bisa berenang, saya jamin itu. Tapi tidak, jika saya memiliki keinginan yang sangat besar dibandingkan dengan rasa takut yang diciptkannya dari tekanan - tekanan yang dianggap suatu hal yang tak disengaja itu.
Suatu saat saya tidak hanya bisa berenang, disebuah kolam dangkal, tapi saya juga ingin berenang di samudra luas. Dan akan saya buktikan, bahwa orang - orang yang mendapat tekanan lah yang dapat lebih hebat daripada seseorang yang selalu dininabobokan dan dimanja. Hidup ini keras, tekanan akan membantumu untu besar. Jadi jangan pernah menyalahkan siapapun! berterimakasihlah atas tekanan itu, karena itu kamu akan menjadi sebuah jiwa yang besar!
Berusahalah, dan jangan takut akan tekanan yang menimpamu dan membuatmu sulit bernafas, karena suatu saat kamulah yang akan bernafas dengan lega, walaupun di sebuah ruang hampa udara!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar