Rabu, 01 Januari 2014

Kapan Aku Bisa Membuatmu Bahagia?

Setap aku akan kembali ke kota perantauan, aku selalu menangis
Apalagi ketika aku menciup tangan ibu dan melihatnya mulai mengeriput
Pertanyaan terbesar dalam benakku, kapan aku bisa membahagiakannya?
Ia mulai menua, tapi selama masa hidupnya ia selalu tertekan oleh rasa lelah yang berkepanjangan
Dan aku, bukanlah seorang yang begitu hebat
Tak ada yang istimewa bagiku, tak ada yang unggul dariku
Lalu bisakah aku membahagiakannya?
Air mataku selalu menetes, setiap kali melihat ibu
Ia terpinggirkan dan selalu tak bisa melakukan apa yang sebenarnya ingin ia lakukan
Kapan aku bisa membuat ibu melakukan apa yang ingin ia lakukan? Sedang aku hanya seoarang anak yang tak berkemampuan
Tapi tenang ibu, apa yang aku lakukan sekarang, meskipun dengan ketidak sempurnaan ini, hanyalah untuk kebahagiaanmu
Suatu saat kau pasti akan dapat melakukannya, melakukan apapun yang kau inginkan
Jika ada yang melarangmu atau menghambat langkahmu, biar aku yang menghadangnya
Akan aku buka jalan yang begitu lebar untukmu
Jalan menuju masa depan yang akan membuatmu bangga padaku
Meskipun duri dari ranting pepohonan kehidupan akan melukai tubuhku
Biarkan aku terluka dan biarkan tubuh ini mengeluarkan darahnya tanpa henti
Karna luka dan rasa sakit ini tak seberapa, jika dibandingkan dengan apa yang telah kau lakukan untukku
Membukakan jalan ke dunia ini untukku, memapahku menyusurinya, walau itu sangat sulit dan melelahkan bagimu
Ibu. . .
Biarkan aku terluka dan biarkan tubuh ini mengeluarkan darahnya tanpa henti
Karna luka dan rasa sakit ini akan segera sembuh, ketika aku melihatmu tersenyum bangga ke arahku
Ibu maaf, namun bersabar lah sedikit lagi dengan rasa lelah itu
Rasa lelahmu tak akan berlangsung lama
Karna sebentar lagi, ini semua akan berakhir

Repost From Kapan Aku Bisa Membuatmu Bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar