Rabu, 01 Januari 2014

my poem

HATIKU
Jika hati ini adalah sebuah kaca, mungkin kau telah hancurkannya menjadi serpihan kecil yang tak berbentuk
Jika hati ini adalah sebuah besi, mungkin kau telah buatnya berkarat hingga tak berwarna dan tersudut dipojok loakan
Jika hati ini adalah sebuah batu, mungkin kau telah mengikisnya hingga tak ada kekuatan didalamnya yang sanggup menopang hidupnya
tapi sayangnya kau salah, hatiku bukanlah kaca yang bisa kau pecahkan meskipun berkalikali kau hancurkan
Hatiku bukanlah besi yang bisa berkarat hanya dengan sebuah pengkianatan
hatiku bukanlah sebuah batu yang tak berkekuatan jika terkikis sang waktu
Asal kau tau, hatiku adalah matahari yang selalu memberi sinar untuk dirinya dan alam semesta
hatiku adalah udara, yang akan selalu membantuku bernafas walau kau pergi membawa nafasku
hatiku adalah mata air yang tak pernah kering menghapus kedahagaan
jadi,ketika kau pergi apa yg perlu ku takutkan?!


PENANTIAN HIDUP
Penantian tentang apa yang sebenarnya masih kutunggu?!
Aku merasa sendri didunia yang ramai ini
Tak ada kawan ataupun lawan
sampai sebegitukah kesendirianku?!
Sampai aku berpikir untuk apa aku dilahirkan jika hanya sepi dan sepi yg menemani?!
Dan tersadar ketika tertampar oleh sebuah tangisan pilu malaikat suci
aku harus hapus sedih itu dari raut wajahnya,karena ketika dia menangis,berpuluh-puluh pedang serasa menusuk ulu hatiku
aku harus bangkit demi dia,karena ketika dia terpuruk,aku bagai berada didalam kubangan lumpur penghisap
dia,seseorang yang selalu dirmehkan dan dilukai hatinya,padahal tak sedikitpun niat dihatinya untuk melukai
dia,seseorang yang membuatku bertahan ditengah ramai sunyinya dunia
dia,seseorang yang kusayang dan akan selalu kusayang
ya,itulah penantian yang masih kutunggu selama ini
dan aku akan trus berusaha untuk membuatnya tersenyum

 DOA GADIS KECIL UNTUK MALAIKAT HATINYA
Tuhan . . .
Mungkin aku bukan hamba-Mu yang baik dan ampuni aku yang tak pernah berlama-lama untuk berdoa,tapi malam ini ijinkan aku meminta pada-Mu
Tadi,aku melihat malaikat-Mu menangis,luka ditubuhnya menganga begitu besar,hingga tak mungkin tak berbekas
Tuhan . . .
Tukarlah senyumku dengan deritanya,ambil jantungku untuk menukar jantungnya,berikan udara nafasku untukk nafasnya yang mulai sesak
Tuhan . . .
Dia begitu sempurna untuk dilukai,hatinya terlalu lembut untuk dicabik dan air matanya terlalu suci untuk menetes
Tuhan . . .
Setiap malam disela sujudnya dia selalu berdoa untuk kebahagiaan kami dan hanya itu tujuan hidupnya
Lalu mengapa hanya luka yang ia dapat?!
Tuhan . . .
Hanya satu permintaan hamba
Hapus sedih itu dari wajahnya,gantikan dengan sesuatu yang indah yang tak ternilai harganya
Tuhan . . .
Berikan buah dari kesabaran dan keikhlasannya selama ini
Tuhan . . .
Walaupun aku tak pandai berdoa,aku meminta ini dengan ketulusan hati yang kupunya


PECUNDANG YANG MENGAKU ROMEO
Aku kira kau akan mencintainya dengan tulus,itulah alasan mengapa aku melepasmu
Aku kira kau akan menjaganya seperti romeo menjaga juliet,itulah alasan mengapa aku menitipkannya padamu
Aku melepasmu untuk bahagia bersamanya,bukan untuk menambah lukanya
Aku menitipkannya untukmu untuk kau jaga dan lindungi,bukan untuk kau sakiti
Lalu mengapa hanya tangisan yang tercipta ketika dia ada disampingmu?!
Dia sahabatku dan kau bukan apa-apa bagiku
Jadi jangan salahkan aku,jika aku kembali dan membalas semua sakit yang dirasakannya
Mungkin kau memang romeo,karna itulah namamu,tapi setelah ini,kau hanya pecundang dimataku

 INILAH AKU
Aku hanya mempunyai sebuah mulut,yang selalu kugunakan untuk memujimu.Tapi mengapa nyanyianku slalu terdengar sumbang dipendengaranmu?

Aku hanya mempunyai dua buah tangan,yang slalu kugunakan untuk menopangmu saat kau lelah.Tapi mengapa perbuatanku slalu salah dipenglihatanmu?

Aku hanya mempunyai sebuah hati,yang slalu kugunakan untuk mencintaimu.Tapi mengapa kasih sayangku hanya terlihat seperti sampah dihadapmu?


AKU HANYALAH AKU
Aku tak kan sanggup jika ini terulang lagi
Meski kau berkata aku adalah karang
Ku kan tetap rapuh jika berulang terhempas sang ombak
Karena aku hanyalah aku,bukan dia ataupun mereka

UNTUK SESEORANG DIMASA LALU
Seseorang dimasa lalu . . .
Mengapa harus kurasakan lagi dan lagi?
Rasa sakit itu,yang dulu pernah kau tinggal dihatiku
Apa dosaku padamu,hingga sosok itu hadir menyerupaimu?!
Hadirkan rasa yang sama dan hancurkannya dengan cara yang sama seperti yg kau lakukan padaku
Apa dosaku padamu,hingga harus kurasakan rasa sakit ini tuk kesekian kali?!
Haruskah kumemohon dihadapmu?!
Dan berkata,tak sanggup kujalani ini tuk skali lagi
SAJAK TANPA TITIK
bertahanlah sayang,demi aku yang slalu menyanyangimu dan tak akan bisa hidup tanpamu
kuatkan hatimu sayang,demi anak cucu yang slalu membanggakanmu yang tak akan pernah bisa bernafas tanpamu
ku kan temanimu terlelap malam ini sayang,tapi berjanjilah tuk buka matamu esok hari,karna masih banyak kisah yang ingin kubagi denganmu
jangan pernah tinggalkan aku sayang,karna takkan pernah lengkap hariku tanpa senyum dan amarahmu
ini hanya sajak tanpa titik sayang,yang tak kan pernah sanggup gambar besarnya rasaku untukmu


KINI GILIRANKU SAYANG
Tidurlah sayang
Tak kan ada yg mengusikmu
Kini giliranku menjagamu
Meninabobokanmu dan mengusir lelahmu
Berjalanlah sayang
Tak akan ada yg menjegalmu
Kini giliranku memapahmu
Menggandeng tanganmu lembut dan kaburkan rasa takutmu
Bicaralah sayang
Tak akan ada yg melarangmu
Kini giliranku mendengar critamu
Mendengar,tertawa,menangis dan terhanyut didalamnya
Sudah cukup lelah dirimu menjagaku sayang
Menjagaku dari dunia yg penuh kebohongan
Sudah cukup lelah dirimu memapahku sayang
Memapahku agar tak terjatuh dan terluka
Sudah cukup lelah dirimu mendengar critaku sayang
Crita tentang aku dan slalu tentang aku
Kini giliranku sayang
Biarkan aku lelah karnamu
Ijinkan aku slalu ada disampingmu sayang
Biar kubalas kesabaranmu dengan cinta dan kasih yang kupunya
Dan kini dengarkan nyanyianku sayang
Tentang anak dan rasa sayangnya untukmu

DOA UNTUK ORANG TERKASIH
Kini kau tlah tertidur,pulas dan tak terusik
Nyanyian malam temanimu pergi,jauh dan tak kembali
Cahaya temarammu tlah padam untuk slamanya
Hanya tinggalkan kenangan tertoreh dengan tinta emas dihati kami
Pergilah sayang . . .
Bahagialah disana . . .
Aku dan mereka akan slalu menyayangimu
Tuhan,dia tlah kembali pada-Mu
Malaikat-Mu tlah selesaikan tugasnya dengan baik,beri dia imbalan yg pantas Tuhan
Karna ketika dia disisi kami,belum sempat kami membalas cinta dan kasihnya


PERTANYAANKU DAN DIRINYA YANG BUTUH SEBUAH JAWABAN DARIMU
melihat semua sisi dunia dari sisi aku
nampak kosong dan gelap
adakah cahaya itu kutemui diseberang sana?
ataukah kudapatkan cahaya itu dari dasar hatimu?
melihat semua sisi dunia dari sisi kamu
nampak ramai dan tak terjangkau
adakah kau beri jalan padaku tuk memasukinya?
ataukah kau kunci rapat jalan itu hingga aku atau dia tak dapat masukinya?
melihat semua sisi dunia dari sisi dia
rapuh dan tak terjawab
adakah kau beri sebuah kepastian akan cinta tulusnya?
ataukah hanya rasa sakit yang kau sisakan untuk hati kecilnya?
melihat semua sisi dunia dari sisi kita
buram dan tak terbaca
adakah semua itu dapat kuartikan?
ataukah selamanya akan menjadi sebuah ketidakpastian?
aku, dia dan hatimu hanya butuh sebuah jawaban
tentang suatu pertanyaan simpel yang kau buat menjadi semakin rumit dan tak terbaca


KAMU DAN MEREKA
Kamu dan mereka,teman2 yg akan slalu melindungimu
Melindungimu dari aku
Yg mereka anggap slalu menyakitimu dan tak pantas utkmu
Andai mereka tau,kau adalah udara nafasku,lalu bagaimana kubisa menyakitimu?
Andai saja mereka tau,tiap detik kucoba melupakanmu,tiap detik itu kumakin merindukanmu
Andai saja mereka pahami smua ini,jika kumenyakitimu,sama pula membunuh diri ini secara perlahan
Andai mereka tau,tak pernah ada niatku untuk melukaimu,kemarin,hari ini,esok dan selamanya



KAU - DP
Waktu telah berjalan cukup lama,namun mengapa waktu tak sanggup dewasakanmu??
Ini hanya kesalahan bodoh anak ingusan dimasa lampau,lalu mengapa kau mengingatnya hingga detik ini??
Lihatlah diriku,terlihat mengenaskan merindukanmu
Tak adakah jawaban pasti tentang rasaku??
Kau slalu terdiam,acuh dan tak pduli
Akankah kau tau,ketidak jelasan yang kau beri,telah mendewasakanu
Dan meski menyisakan rasa sakit,terimakasih untuk semua itu


WHY
Aku, kosong hampa tanpa rasa
Kamu, tetap seperti dulu, tak ingin mengerti tapi ingin dimengerti, tak ingin disakiti tapi menyakiti
Begitu pula mereka, slalu melindungimu dari aku, seolah aku slalu menyakitimu
Andai mereka tau, aku lah yg tersakiti, slalu dan tak ada henti
Andai mereka tau, aku lah yg seharusnya dilindungi, dilindungi dr rasaku sendiri, rasa yang menikamku tiap detik ketika ku ingat drmu
Andai mereka tai, tlah berhasil tanam rasa takut dan bersalah ini, hingga berakar dan tambah rasa sakitku

Aku, tersakiti oleh rasa sesalku, tersakiti oleh cintaku untukmu, tersakiti oleh teman2mu, tersakiti oleh smua tentangmu

Lalu mengapa harus aku yg dipersalahkan?!
Bukan dirimu, yg merasa slalu benar dan slalu tersakiti, tp tidak nyatanya
Aku yg terpuruk dan kau yg pantas dipersalahkan

Beri aku sebuah alasan, mengapa harus aku dan bukan drmu??


 AKU TAK PERNAH INGIN TAU
Aku tak pernah tau tentang dirimu
Dan aku tak pernah ingin tau
Aku tak pernah tau tentang isi otakmu
Dan aku tak pernah ingin tau
Aku tak pernah tau bagaimana debar jantungmu
Dan aku tak pernah ingin tau
Aku memang tak ingin tau apa-apa tentang dirimu
Jadi ku mohon,jangan beritau aku siapa dibalik topeng itu

 UNTUK SAHABAT
Aku jamin ini bukanlah kesengajaan atau hal yang dibuat-buat
Ini tak sama dg yang dulu,ini berbeda
Tiba-tiba saja kau datang
Perasaan itu
Rasa berdebar itu
Benci dan rindu itu
Smuanya tlah bercampur,menjadi satu
Aku tau,tak mungkin kau membalasnya
Karna aku tau siapa dirimu dan bagaimana pandanganmu tentangku
Tanpa kau tau siapa aku dan tak pernah tau siapa aku
Tapi tenang saja sayang,aku akan hapus semua ini sebersih mungkin,tapi aku tak berjanji
Karna aku,bukanlah orang yang pandai berjanji
Tidak juga dulu,ketika aku berjanji akan melupakan sahabatmu
Repost from my poem

Ya akulah bayi itu, aku menderita step dan kini aku normal

Aku dilahirkan 20 tahun yang lalu oleh seorang ibu yang hebat.Aku adalah anak ke tiga dari empat bersaudara. Dan semuanya perempuan.
Masa balitaku adalah masa paling sulit dalam kehidupan orang tuaku. Berulang kali aku harus masuk dan "menginap"dirumah sakit. Bahkan sampai semua dokter dirumah sakit tempatku dirawat mengenaliku.Karena hal ini terjadi padaku selama 3 tahun berturut-turut. Aku seringkali menderita kejang, atau biasa yang disebut step. Bisa dikatakan, saat itu daya tahan tubuhku benar-benar lemah, demam sedikit saja aku bisa langsung kejang. Bahkan anehnya, meskipun tidak demam akupun bisa langsung kejang. Saat belajar sepeda roda tiga aku kejang, saat melihat cicak didindingpun aku bisa kejang. Sampai pernah saat perjalanan kerumah sakit, didalam bus kota aku juga kejang.
Keluargaku sering merelakan tangannya untuk "kugigit"habis-habisan ketika penyakit ini kambuh, karena jika tidak ini dapat melukai lidahku sendiri.
Orang tuaku sering membawaku ketempat dokter-dokter yang berbeda, berharap salah satu diantara mereka dapat menyembuhkanku.Hingga suatu hari ada seorang dokter yang memvonis, bahwa aku tak akan sembuh. Karena penyakit ini sudah menyerang saraf otakku, bahkan dokter itu berkata jikapun aku sembuh akan ada dua kemungkinan yang terjadi, aku menjadi idiot atau aku menjadi seorang jenius. Ibuku benar-benar tak kuasa mendengar semua itu, tapi meskipun begitu keluargaku tetap mengupayakan kesembuhanku. Aku benar-benar bersyukur mereka tak menelantarkanku dan membuangku begitu saja karena vonis itu, toh ketika besar nanti aku tak akan berguna bagi mereka.
Perawatan dan obat-obatan yang diberikan membuatku harus merelakan rambut hitam ikalku, saat batita aku hampir tak pernah merasakan mempunyai rambut yang panjang meskipun aku seorang perempuan. Lagipula mitos buang sial membuat keluargaku semakin sering menggunduli rambutku.
Saat batita pula aku sudah merasakan sakitnya pengambilan sumsum tulang belakang. Jarum suntik dan infus tak asing lagi bagiku.
Namun keajaiban itu datang, Alhamdullilah aku bisa sembuh total, vonis dokter itupun tak berlaku bagiku, sampai saat ini aku hidup normal. Bahkan aku bisa berkuliah di sebuah perguruan tinggi negeri didaerahku. Ini semua berkat perjuangan dari keluargaku dan aku sangat bersyukur memiliki keluarga ini
Aku berharap, bagi orang tua yang mempunyai anak sepertiku, jangan pernah menyerah. Anak-anak itu adalah malaikat yang tentunya akan diberikan yang terbaik baginya. Jangan pernah menyerah dan teruslah menyanyanginya. Karena suatu saat dengan bangga kau akan berkata, "Ya inilah anakku itu, dia menderita step dan kini dia normal, dan bagaimanapun keadaannya aku akan tetap menyanyanginya."
 

Ketika Aku TK

Aku termasuk anak yang sangat aktif, bahkan orang tak akan pernah menyangka aku pernah menderita suatu penyakit yang sangat parah ( baca : ya akulah bayi itu . . . ). Mulanya aku tak mau bersekolah, hingga aku melihat segerombolan anak berpakaian polisi yang sedang bermain-main dialun-alun kotaku. Saat itulah aku mau bersekolah, dengan syarat aku hanya mau bersekolah di TK yang mempunyai seragam polisi.
Akhirnya orangtuaku memasukanku ke sekolah swasta milik kepolisian ( kaiaknya sich ). Disana aku mulai mengenal banyak teman dan aku tergolong murid yang pandai bergaul dan pintar.
Aku punya banyak teman, dan tak tau mengapa aku slalu ditakuti oleh teman-temanku. Sejak TK, sikapku sudah seperti anak lelaki. Aku suka sekali memanjat pohon disekolah, aku suka sekali berdiri saat menaiki ayunan,dan aku pasti akan membela temanku yang diusili teman laki-lakiku.
Setiap pelajaran menulis, berhitung dan menggambar, aku selalu menjadi yang pertama dan nilaku selalu sempurna. Saat upacarapun aku selalu ditunjuk menjadi petugas,entah itu pemimpin upacara, pembaca pancasila,dsb.
Aku selalu mengikuti semua perlombaan yang diadakan, entah itu membaca puisi, menggambar, paduan suara, dan menari ( padahal udah latihan, tp gara2 sakit, g jadi pentas ).
Dan gilanya, aku mulai menyukai seseorang disini, bisa dibilang dia cinta monyetku.
Inisialnya M.A.B dia sahabatku ketika TK. Tapi sayangnya, M.A.B hanya menggangapku hanya sebagai teman, karena dia sendiri menyukai Q.H ( anak TK yang aneh)
tapi semua ini selalu membuatku tersenyum ketika mengingatnya
 
Repost From Ketika Aku TK

Mereka dan Saya

Umur saya yang kini menginjak 20 th tentunya sudah cukup dikatakan mempunyai kisah yang tak sedikit, baik itu kisah cinta maupun kisah-kisah lainnya.
Tapi kali ini, saya hanya akan membahas kisah cinta saya secara garis besarnya ( yang kata banyak orang udah mirip kaiak sinetron  ) yang akan saya bahas per kisahnya pada tulisan lain saya dan bagaimana pendapat saya tentang mereka sebenarnya. ( setiap nomor adalah link untuk membaca kisah selengkapnya )
Saya berumur 20 tahun, dan selama itu pula saya tidak pernah merasakan bagaimana itu berpacaran, selain faktor orang tua yang belum mengijinkan ( keluarga saya termasuk kolot mengenai masalah ini ), masih ada faktor-faktor lainnya yang entah mengapa selalu saya sengaja lakukan, meskipun saya sebenarnya menganggap semua ini hanya sebuah ketidak sengajaan
1.  saya mengenalnya ketika masih TK, dia sahabat baik saya. Tapi saya hanya menganggap ini hanya sebagai cinta monyet saya yang begitu mudah saya lupakan.
2. saya sudah lupa namanya, tapi nggak akan pernah lupa wajahnya. Dia kakak kelas saya sewaktu SD, dia begitu baik dan sossok yang sangat pendiam. Saya benar-benar mengaguminya.
3.  dia teman saya diSD Unggulan ( dulu sewaktu SD saya sempat merasakan bersekolah di SD Unggulan, tp karena beberapa alasan, saya harus kembali ke SD asal ). Dia sangat usil dan nakal, tema-teman sering menjodohkan kami, padahal sebenarnya tidak seperti yang mereka lihat, kami tidak ada hubungan apa-apa, kami hanya teman. Mungkin dia merasa cocok dengan saya karena sikap saya yang apa adanya dan yang dapat dikatakan seperti seorang cowok.
4.  sebenarnya dia adalah cowok yang baik, tapi sayangnya saya benar-benar tidak bisa menyukainya dan hanya dapat menghindar ketika kami mulai dekat. Dia adalah teman SMP saya, dan dia selalu menunggu saya diperempatan jalan untuk bisa pulang bersama-sama, saya berjalan kaki sementara dia menuntun sepedahnya.
5.  dia senior saya disalah satu extra kurikuler sewaktu SMP, saya tidak pernah tau bagaimana sebenarnya perasaan dia, dia benar-benar menggantung hubungan kami, hingga akhirnya saya tau, DIA SUDAH PUNYA PACAR!!!!!!tapi meskipun begitu sikapnya tetap sama, hingga akhirnya kami benar-benar loss contact ketika dia lulus SMP
6.  dia sahabat sepupu saya, meskipun anak dari orang kaya, dia adalah seoarang cowok yang sangat sederhana. Dan itulah yang saya kagumi dari dia. Tapi sayangnya, dia lebih memilih sahabat saya. dan saya turut bahagia atas hubungan itu
tapi apa yang terjadi??? kami semua tertipu dengan kepolosannya, dia tak seperti yang kami banyangkan.
7.  ini crita yang paling kompleks, saya mengenalnya ketika kelas 3 SMP dan dia kelas 2 SMA, ada banyak hal yang terjadi disini, dia orang yang paling sering saya lukai dan melukai saya, tapi tetap saja kami tidak pernah memperjelas hubungan ini, karena sebelum semuanya terjadi, saya membuatnya terluka hingga detik inipun saya tidak tau bagaimana perasaannya yang sebenarnya.
8.  dia seseorang yang sebenarnya tidak boleh saya sukai, umurnya 24 tahun sama seperti kakak saya, tapi dia bukan teman kakak saya. Bodohnya saya karena sempat menyukai orang macam dia, meskipun saya tau dia berpacaran dengan teman saya sekaligus dengan adik kelas saya, saya tetap memperdulikan perhatiannya yang saya tau hanyalah rayuan gombal belaka. Setiap dia marah, dia akan melakukan hal-hal bodoh yang akan berhenti jika saya juga melakukan hal bodoh yang telah dia minta.
9.  saya mengenalnya baru-baru ini, sewaktu kuliah. Kami sempat dekat dan akhirnya menjauh karena dia tak bisa memahami saya. Begitu pula saya yang tidak pernah mau mengalah didepannya.
10. sampai sekarangpun saya tidak tau nama lengkapnya. Tapi akhirnya saya tau, bahwa saya hanya mengaguminya.
11. dia sahabat dari . . . entah mengapa dia selalu menghindari saya. Dan ini yang membuat perasaan saya semakin tak pasti karena tidak pernah ada kepastian darinya.

Dan akhirnya saya tahu, tak ada perasaan yang special untuk mereka.
Karena mereka bukanlah the one yang saya tunggu selama ini, dan kini saya akan tetap menunggu seseorang yang nantinya akan benar-benar menjadi the one saya.
Saya yakin, saya akan menemukannya, entah cepat ataupun lambat. Dan saya akan tetap menunggunya.
 
Repost from mereka dan saya

Gadis Buruk Rupa Yang Mengharapkan Cinta Dari Si Sempurna

Gadis ini, bila disebutkan kekurangannya tak akan pernah selesai, dia tak seberapa pintar, dia tak cantik dan dia tak menarik. Dan sialnya, dia mencintai seseorang yang seharusnya tak dicintainya, karena cintanya bagaikan " Pungguk Yang Merindukan Bulan ". Laki-laki yang dicintainya begitu sempurna, dia memang tak seberapa tampan, tapi dia adalah seorang karismatik yang jenius, banyak pula yang mengidolakannya dan jika dibandingkan dengan para penggemarnya, gadis ini bahkan tak ada apa-apanya.
jika diibaratkan sebuah buku, gadis ini adalah buku yang mudah dibaca, sebuah buku yang sangat mudah dipahami, sebuah buku yang tipis yang tak ada isinya. Sedangkan laki-laki ini bisa diibaratkan sebagai buku filsafat yang tebal, yang berisikan sesuatu yang tak mudah dipahami dan hanya dapat disentuh oleh orang-orang tertentu, yang tentunya tak akan bisa disentuh oleh gadis ini.
Tapi apakah gadis seperti ini tak boleh mencintai seseorang? tak boleh mengharapkan cinta dari siapapun? kalau hal ini benar, maka akan banyak gadis yang akan terluka dan takut menyentuh sebuah rasa yang biasa disebut cinta. Karena tak sedikit gadis yang seperti ini. Mereka adalah gadis biasa yang mengharapkan cinta dari sang pangeran.
Jika kamu salah satunya, kamu tak perlu takut, pasti akan ada suatu jalan dimana kamu akan menemukan pangeranmu. Dimana kamu tak perlu menangis hanya untuk mengharapkan cinta dari seseorang.
kita liat saja dongeng yang begitu mengispirasi, Beauty and The Beast, Beast yang begitu jelek pada akhirnya juga dapat menemukan cintanya dengan rupanya yang begitu buruk.
Jangan pernah takut jatuh cinta, jika kamu terpuruk segera bangunlah dan jangan pernah menangisi keterpurukanmu itu.
Buktikan ada dunia bahwa dirimu " Cantik ", Buktikan pada setiap lelaki yang ada didunia ini bahwa kamu pantas dicintai dan TIDAK PANTAS UNTUK DISAKITI!
Karena kamu terlalu berharga untuk tersakiti oleh cinta.
Tersenyumlah dan percayalah bahwa dunia mencintaimu.

Repost From Gadis Buruk Rupa yang Mengharapkan Cinta dari si Sempurna

Tahun Baru, Tradisi Baru

Tahun baru nampak begitu gemerlap. Dimana-mana diadakan konser musik dan masih banyak lagi acara yang diadakan untuk menyambutnya. Kembang api begitu semarak bermain di angkasa, terompet berbunyi nyaring memekakkan telinga. Dan tentunya memerlukan uang yang tak sedikit untuk menyelenggarakan acara-acara seperti ini. Membuang banyak uang secara sia-sia hanya untuk merayakan sebuah momen yang hanya terjadi beberapa jam itu.
Ironis memang jika dibandingkan dengan kehidupan beberapa orang yang masih kurang beruntung yang tak pernah merayakan atau malah tak pernah mau tau akan adanya tahun baru, memikirkan makan saja sudah cukup menyita waktu mereka.
Lalu apa gunanya kita bergembira jika pada akhirnya masih ada yang menangis disudut jalan sana?
Bukan ingin menjadi seseorang yang munafik, tapi apa salahnya jika kita mengganti kebiasaan dan tradisi kita?
Setidaknya membantu orang akan membuatmu lebih bahagia daripada hanya bersenang-senang sekejap itu.
Jika tidak percaya, mengapa sekarang juga kamu tak mencobanya? Percayalah, ketika melihat orang lain tersenyum karena apapun yang kamu lakukan, meskipun tak ada harganya, kamu akan jauh merasa bahagia. Karena kita sebenarnya hidup selalu untuk berbagi, Tuhan memberikan kita jiwa sosial dengan porsi yang lebih banyak. Karena kita manusia, apa salahnya jika kita membantu manusia lain?

Repost from Tahun Baru, Tradisi Baru

Sahabat part 1

Sahabat, sebuah kata yang benar-benar mudah diucapkan, tapi jika kamu ingin mencarinya, ini akan menjadi hal yang sangat amat susah. Sudah berkali-kali saya mencoba mencari seorang atau beberapa sahabat, tapi ternyata sangat susah. Akhirnya saya menemukan dua sahabat yang benar-benar mengerti saya, dan saya harap, mereka tak seperti sahabat-sahabat saya terdahulu dan saya juga berharap kami dapat menjadi sahabat selamanya.
Sewaktu SD, saya " bersahabat " dengan seseorang yang saya harap bisa menjadi sahabat saya selamanya, tapi ternyata tidak, ada sesuatu yang ia harapkan ketika menjadi sahabat saya.
Saya adalah orang yang paling tidak suka akan adanya dominasi ( meskipun saya sebenarnya suka mendominasi :p ), bahkan sejak kecil pasti saya akan memberontak jika hal ini terjadi. Semasa SD, saya pernah mempunyai teman, yang suka menjadi " BOSS " dan sesuka hatinya memperlakukan orang lain. Namun, saya tak mendengar " perkembangan " perilakunya setelah saya diterima dikelas unggulan kecamatan, yang mengharuskan saya untuk pindah sekolah dan meninggalkan teman-teman lama saya.
Setahun mencari ilmu di kelas unggulan, nilai saya merosot, dan orang tua saya memutukan saya akan kembali belajar dikelas reguler. Saya masih mengingat smuanya, kala itu tahun ajaran baru, dan saya mendapat laporan dari " sahabat " saya tentang perkembangan perilaku " BIG BOSS ". Selama saya bersekolah dikelas unggulan, berturut-turut dia merebut posisi saya sebagai ketua kelas, dan ketika saya kembali jabatan itu langsung kembali pula kepada saya, bukan karena apa-apa, tapi memang perolehan suara kami jauh perbandingannya. Ketika itu, dengan gak pentingnya dia memberikan selamat " Selamat y mbak ( waktu itu semua teman SD saya memang memanggil saya dengan sebutan " Mbak " ) kamu pasti seneng banget " ( hello, sapa juga yang mau jadi ketua kelas yang artinya harus disuruh-suruh dan sebagainya SETIAP HARI )
Saya pun segera beraksi ketika saya melihat sendiri bagaimana perlakuanya terhadap seorang teman saya, saya meninggalkannya dan diikuti teman-teman saya juga ( ternyata mereka butuh seseorang untuk melakukan sebuah perubahan ). Saat itu, " BIG BOSS " tak mempunyai teman dan tak ada yang mau menjadi temannya, ada rasa kasihan dalam hati saya, tapi biarlah dia sedikit mendapat " pelajaran " karena itu sangat perlu untuk seseorang seperti dia. Suatu hari, dia mendatangi saya dan menangis, dia berkata, karena saya kembali dia kehilangan semuanya. Tapi sebenarnya apa yang saya rebut?
Saya tak pernah merebut apapun darinya, malah dia sendiri yang secara tidak langsung telah membuangnya, menyia-nyiakan semua yang telah dia punya. Dan kala itu, saya tak menghiraukannya. Saya ingin dia berubah, dan benar secara perlahan dia berubah, dia mulai mau bersikap " baik " kepada orang lain.
Tapi bukan dia yang ingin saya ceritakan. Setelah perubahan yang telah saya lakukan, saya menjadi cukup " wah " dikalangan teman-teman saya, hingga " sahabat " saya mendekat. Kala itu saya tak pernah curiga dan memang tak ingin berprasangka buruk, karena dia begitu baik dan saya memang berharap kami akan bersahabat selamanya.
Tapi apa yang terjadi, ketika kami SMP, dia mulai menjauhi saya dan dia menjadi " sahabat " ketua OSIS kami, bahkan dia menjelek-jelekkan dan meremehkan kemampuan saya berorganisasi didepan orang banyak. Ternyata baginya, persahabatan hanyalah siapa yang bisa membuatnya menjadi seseorang yang terkenal dan mempunyai sebuah nama.
Tapi tetap saya yang " lebih " darinya. " SAHABAT " baru saya ternyata lebih berpengaruh, dan membuat dia terkucilkan.
Apa yang telah dia lakukan membuat saya benar-benar kecewa, dan saya berharap dia dapat merubah penilaiannya tentang makna seorang sahabat. Karena sahabat bukanlah sebuah alat, sahabat adalah jiwa kita dan merekalah yang akan mampu menopang kita saat kita rapuh.
 
repost from sahabat part 1

Sahabat part 2

Ini cerita tentang sahabat-sahabat saya, saat saya duduk dibangku SMP, merekalah yang mampu membuat " sahabat saya sewaktu SD " terkucilkan.
Masa SMP, saya berteman dengan " preman " sekolah ( ada yang sangat baik dan ada juga yang tak tau apa arti dari seorang sahabat ). Kami dulu mempunyai sebuah genk yang beranggotakan 10 siswi. Genk kami selalu menjadi incaran kakak kelas dan menjadi momok bagi adik kelas. Tapi untuk urusan kakak kelas, kami bisa sedikit tenang, karena salah satu anggota kami adalah pacar dari siswa " ternakal " disekolah kami. Meskipun kami tak sepenuhnya bisa tenang, karena terkadang, masih ada yang suka mencuri-curi untuk melabrak kami.
Banyak alasan bagi kami untuk melabrak adik kelas, sedikit melakukan kesalahan maka tamat ( Well, meskipun saya tak pernah ikut " turun tangan " secara langsung, karena jujur saya sangat malas dengan acara-acara seperti ini ). Pagi melakukan kesalahan, maka siang, bersiaplah untuk didatangi, itu juga yang kami alami sewaktu menjadi adik kelas. Bahkan sayapun pernah mendapat " labrakan " secara ekslusif dari kakak kelas, karena sesuatu fakta yang saya ungkap. Dan apa yang terjadi, saat itu tak ada yang membela saya, tak ada yang menemani saya ketika saya " disidang " semuanya melarikan diri. Tapi saya masih memakluminya, meskipun saya akui ada rasa kecewa dalam hati saya. Well, siapa juga yang berani menghadapi sekompeni kakak kelas yang tiba-tiba saja datang dan mengajak adu mulut ( pelabrakan disini tak ada yang pernah menggunakan kekerasan fisik, mereka hanya memaki dan beradu mulut, kalau mau selamat diam itu baik, dan jika semakin melawan maka makian akan semakin datang bertubi-tubi ). Sahabat seharusnya bersama-sama dalam keadaan senang atau sedih, bukan hanya saat kita bernyanyi mereka akan menari, tapi juga saat kita menangis mereka akan terluka.
Meskipun begitu, sekali lagi saya sangat berharap dapat berteman dengan mereka untuk selama-lamanya, karena persahabatan tak akan melihat siapa kamu dan apa yang kamu lakukan, sebuah persahabatan akan tulus menerima keadaan dan kondisimu apa adanya.
Tapi apa yang terjadi, ketika kelas 3 SMP, kami bubar, hanya karena masalah " PACAR ", salah satu dari kami menjadi selingkuhan dari pacar teman kami, sesuatu yang sangat tidak bernilai jika dibandingkan dengan sebuah persahabatan. Saat itu saya benar-benar kecewa, jadi ini akhir dari persahabatan kami? Jadi hanya sebatas ini arti dari sebuah pesahabatan?
Seharusnya, persahabatan tidak akan pernah rapuh hanya karena masalah cinta, mungkin kita bisa putus hari ini dan mencari penggantinya besok pagi, tapi tidak untuk sahabat, butuh waktu untuk bisa memahami dan menerima " sisi unik " dari masing-masing sahabat kita.
 
Repost From sahabat part 2

Sahabat atau Musuh

Dia adalah salah satu " sahabat " saya sewaktu SMP, kami bersahabat bukan karena dia cocok dengan saya dan sebaliknya, tapi karena dia anggota genk, secara tidak langsung saya pun harus menerimanya.
Ada beberapa hal yang membuat saya kecewa, pertama, saat itu dia melakukan sebuah " kesalahan " dia dikucilkan oleh semua orang, termasuk semua anggota genk kami, kecuali saya. Tidak ada yang mau menerima kehadirannya dan tidak ada yang mau mendengar keluh kesahnya, tapi pintu rumah saya selalu terbuka untuknya, telinga sayapun bersedia mendengarkan keluh kesahnya dan mulut saya tak pernah bosan untuk memberikan solusi ataupun sekedar kata-kata penyemangat ( saya akui, mungkin saat itu saya terlihat sangat munafik, tapi itulah saya, yang selalu ingin berusaha menjadi sahabat yang baik bagi siapa saja ).
Tapi apa pembalasannya? ketika salah seorang teman bertanya kepadanya, mengapa hari itu dia datang kerumah saya, jawabannya benar-benar membuat saya kecewa. " TERPAKSA, soalnya gak ada yang mau nrima aku "
Saya hanya manusia biasa, saya bukan malaikat, sejak saat itu saya benar-benar tak bisa memaafkannya. Saya merasa seperti orang tolol yang mudah sekali dimanfaatkan. Dan ini bukanlah sebuah arti sahabat yang saya cari, sahabat tidak akan pernah memanfaatkan sahabatnya apapun yang terjadi, karena jika kita membutuhkan bantuan dan jika kita berkata dengan jujur tentunya mereka akan dengan senang hati membantu kita. Tak ada kata terpaksa dalam sebuah persahabatan, dan jika kamu merasa terpaksa, saya yakin kamu tak 100 % menganggapnya sebagai sahabat.
Ada satu lagi yang membuat saya benar-benar yakin jika dia bukan sahabat yang baik,  mungkin kalau dia jujur ini tak akan terlalu menyakitkan. Dia JADIAN dengan seseorang yang sangat saya SUKAI dan dia tau itu, namun dia lebih memilih LELAKI itu daripada saya, dan akhirnya dia lebih jauh lagi menjauh dari saya.
Dan saya semakin yakin, dia bukanlah sahabat yang baik dan dia tak pantas menjadi sahabat yang baik ( mungkin kini ia telah menemukan sahabat yang sebenarnya ).
 
Repost From  sahabat atau musuh

Sahabat Selamanya

Akhirnya saya menemukannya, dua orang yang saya cari selama ini dan saya benar-benar amat sangat berharap kami dapat bersahabat selamanya.
Kami bertiga memiliki watak yang sangat berlawanan, tapi itulah sahabat, tidak pernah mencari kesamaan tapi malah mencari perbedaan untuk mengisi kekosongan yang ada. Sebut saja kami merah, kuning dan ungu ( yang mewakili warna kesukaan kami ).
Merah adalah sosok yang paling dewasa diantara kami bertiga, dia benar-benar ibu bagi kami. Nasehatnya begitu pedas, tapi itulah kenyataannya. Jika memang itu benar, semenyakitkan apapun itu, pasti dia akan mengunggkapnya. Dia adalah sosok yang mandiri dan sangat keras. Apapun yang dia katakan seolah menjadi De javu bagi saya, tak sedikit pernyataannya yang benar-benar terjadi dalam kehidupan saya. ( dan ini yang saya benci darinya ) Tapi dia hanya seorang manusia, seorang perempuan biasa, yang tentunya bisa jatuh cinta, dan dia mencintai orang yang salah ( sorry beib, ini pendapatku ).
Dan ketika SMP dia sempat " tidak menyukai " saya, karena saya adalah salah satu anggota genk ( dia memang tak suka dengan hal-hal seperti ini ).
Kuning ( sebenernya gak tau warna favoritmu apa ), meskipun dia terkecil diantara kami, dia yang memiliki otak paling encer. Dulu, saya seringkali menyalin PR dan bahkan kertas ujiannya ( hahaha, fisika matematika memang bukan bakat saya ). Dia adalah pendengar yang baik jika ingin bercerita, dan dia juga lebih asik jika dibandingkan dengan Merah yang sedikit kolot ( hahaha ). Tapi bagaimanapun, terkadang sifat kekanak-kanakannya seingkali muncul dan ini adalah suatu hal yang wajar, karena sekali lagi, kami hanya manusia biasa.
Ada satu hal yang masih saya ingat sampai saat ini dan selalu bisa membuat saya tertawa, berkaitan dengan Kuning, suatu saat kami berdua suka dengan orang yang sama, kami bertiga ( Merah, Kuning dan Saya ) sempat menangis ala sinetron di sekolahan, tepatnya didepan lab komputer ( untung udah sepi ), karena saat itu orang yang saya sukai ternyata lebih menjatuhkan pilihan kepada Kuning, tapi saya ikhlas jika memang ini dapat membuat mereka bahagia dan dapat mempertahankan persahabatan kami. Tapi sayangnya, Kuning sempat menjauh dari saya karena dia merasa tidak enak dengan " hubungan " nya yang baru dengan kekasih barunya. Dan dia kembali ketika menyadari bahwa sosok itu tak sebaik yang dibayangkan, dan dia memilih untuk memilih persahabatn kami, setiap manusia selalu memiliki kesempatan kedua dan saya benar-benar menghargai itu.
Ungu, atau diri saya sendiri, saya tak memiliki kelebihan apa-apa, karena lebih mudah menyebutkan kekurangan daripada kelebihan kita. Diantara mereka, mungkin sayalah yang memiliki banyak kekurangan.
Namun mereka tetap mau menerima saya sebagai sahabatnya, bahkan mereka tak mempermasalahkan semua kekurangan saya dan mereka juga tak pernah mengungkit-ungkit kesalahan saya.
Mereka tetap dan selalu mendukung saya meskipun saya selalu terjatuh di " lubang " yang sama berkali-kali. Karena itulah arti sahabat yang sebenarnya, selalu ada dikala senang dan susah tak hanya menari jika kita menyanyi tapi juga terluka disaat kita bersedih.
 
Repost From sahabat selamanya

10 Hal yang HARUS dilakuin untuk nglupain cowok

Sepuluh hal  yang HARUS ( lebih disarankan ) dilakukan, untuk melupakan seorang “ LELAKI “
  1. Yang paling utama dan pertama, jangan pernah berusaha melupakannya, biarkan semuanya mengalir seperti air, karena jika kamu berusaha melupakannya maka sebenarnya secara gak langsung kamu semakin berusaha untuk mengingat KENANGAN TENTANG DIRINYA.
  2. Sibukkan harimu dengan hal-hal yang positif, cara yang paling efektif untuk secara gak langsung menghapus “ LELAKI “ itu dari otakmu. Jalan-jalan dan berorganisas adalah pilihan yang pas.Siapa tau kamu nemuin gebetan baru disana.
  3. Jangan pernah mendengarkan lagu-lagu mellow yang bisa mengingatkan tentang kenangan-kenangan kalian berdua, meskipun kamu berdalih nggak mencoba mengingatnya, lagu-lagu dengan nada mellow PASTI akan MENYERETmu kembali kepada kenangan-kenangan romantis kalian berdua yang membuat semakin sulitnya “ LELAKI “ itu hilang dari otakmu.
  4. Hapus semua voto yang berisikan kenangan dari kalian berdua, anggap aja voto-voto itu adalah virus yang dapat merusak HP atau Laptopmu.
  5. Hapus semua pertemananmu dengan “ LELAKI “ itu disemua situs jejaring yang kalian ikuti, karena pasti jika kamu nggak ngehapus dia dari pertemananmu maka dapat ditebak klo kamu lagi kangen sama dia, pasti kamu bakal buka tu akun punya dia, klo perlu BLOCK aja sekalian, anggap aja gak penting juga punya akun tu orang.
  6. Segera cari penggantinya, buktiin ke dia klo kamu bisa dapetin cowok yang lebih baik dari dia.
  7. Buat daftar kejelekannya sehingga kamu punya alasan kuat buat nglupain dia.
  8. Buat daftar kelebihanmu dan bandingin dengan daftar kejelekannya, sehingga kamu tau klo cowok macem dia gak pantes dapetin cewek seperti kamu.
  9. JANGAN PERNAH MENANGISINYA DAN JANGAN PERNAH MERASA MENYESAL TELAH MENINGGALKANNYA, karena diluar sana PASTI ada cowok yang lebih baik dari dia yang bisa mencintai kamu dengan tulus dan GAK AKAN PERNAH NYAKITIN KAMU!
10.  Yang terakhir dan yang paling penting, berfikirlah bahwa kamu seorang gadis yang pantas untuk dicintai dan gak pantas buat disakiti, so buat apa ngarepin cinta dari orang yang sebenernya gak pantes buat kamu. Big Girl gak akan pernah nangis cuma gara-gara cowok, segera cari penggantinya dan nikmati hidupmu. (Misschaha)

Repost From 10 hal yang harus dilakukan untuk nglupain cowok

Cinta Tanpa Diskon

Hari ini sepulang kuliah, ketika lelah dan kantuk mulai menyerang, ada satu kejadian yang membuat saya tersenyum.
Ada sepasang suami istri, mereka tidak muda lagi, jelas sekali terlihat dari uban yang memenuhi kepala mereka. Sang istri nampak setia mendorong kursi roda suaminya menyusuri jalanan. Tidak terlihat lelah diraut mukanya, mereka nampak bahagia.
Ah, benar-benar membuat iri saja.
Sebuah hubungan yang benar-benar dilandasi oleh CINTA, hingga membuatnya bisa berjalan selama ini.
Berbeda dengan anak muda zaman sekarang, yang begitu mudah mengumbar cinta dan mudah pula mematahkannya. Mereka berganti-ganti pasangan semudah mengganti pakaian mereka. Apa ini yang mereka katakan CINTA?
Berbeda sekali dengan CINTA Pak Habibie, CINTA wanita tua itu kepada suaminya yang lumpuh, serta CINTA murni lainnya yang tak hanya dilandasi oleh rayuan bullshit.
Bahkan saya pernah mempunyai serang teman, ketika hari ini dia putus, esoknya dia sudah menggandeng yang baru.

Apa ini CINTA yang sebenarnya?? mengapa arti dari CINTA bisa bergeser secepat itu???
Tuhan, jika suatu hari Engkau mengaruniaiku sebuah CINTA, hamba ingin CINTA itu benar-benar tulus
Jika CINTA itu memang ada, ijinkan hamba untuk segera menemukannya
Jaukan hamba dari CINTA palsu yang banyak didiskon hari ini
Hamba tak ingin CINTA berdiskon atau CINTA bekas, hamba ingin CINTA yang masih baru dan bergaransi, TANPA DISKON
karena CINTA yang berdiskon biasanya memiliki kualitas yang lebih buruk, biasanya hanya barang cacat yang tak laku
Tuhan, beri saya CINTA TANPA DISKON
karena saya tlah menunggu lama untuk itu.
Amien
 
Repost From cinta tanpa diskon

Utuh - Tangga

Semakin ku ingkari, semakin kumengerti
Hidup ini tak lengkap tanpamu
Aku mengaku bisa tapi hati tak bisa
Sesungguhnya ku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa membuat hatimu utuh
Sakit yang ku rasa bukan karena dia
Tapi karena kau pilih cinta yang salah
Aku mengaku bisa tapi hati tak bisa
Sesungguhnya ku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa membuat hatimu utuh
Ku akui sesungguhnya aku berpura-pura
Relakan kau pilih cinta yang kau mau
Dan aku tak bisa
Tak bisa ku biarkan kau tersiksa
Disisihkan cinta bertahta …
Ku katakan padamu tempatmu di hati
Cintaku membuatmu utuh
Sesungguhnya ku tak pernah rela
Karena ku yang bisa, karena hanya ku yang bisa
Membuat hatimu utuh


Taw lagu diatas??
well, suka banget ma lagu itu
liriknya berasa nyindir
Sedikit curhat . . .
Dia, mencintai orang yang salah, itu yang membuatku merasa sakit. Bukan karena dia lebih memilih orang lain.
Mungkin jika orang itu benar-benar menjaganya dan tidak menyakitinya, mybe aku bisa sedikit rela, tapi ini???
Andai kamu tau, mungkin aku tak sesempurna dia
tapi aku punya satu hal yang mungkin dia tak punya
Aku punya sebuah cinta, bukan sebuah cinta yang sempurna, hanya sebuah cinta yang menginginkanmu untuk bahagia, walaupun itu bukan denganku
 
Repost From utuh - tangga

Rasa Sakit itu . . .

Aneh,mungkin itulah yang menggambarkan saya akhir-akhir ini. Ada suatu rasa marah,mungkin iri tepatnya, ketika melihat anda begitu akrab dengan dia. Mengapa ini bisa terjadi??saya juga tidak pernah tau.
Apa ini yang dinamakan cinta?? tapi ini nampak membodohkan diri saya sendiri, saya seperti terhipnotis bagaikan tertarik pada sebuah magnet yang sangat kuat. Anda sering memaki saya, anda sering menyakiti saya, dan anda tak pernah sedikitpun mau mengerti perasaan saya. Tapi mengapa saya selalu masih bisa mencintai orang seperti anda????dan saya hanya bisa bernyanyi . . .

Hari ini kau patahkan hatiku
Kau patahkan niatku
Kau patahkan semangatku
Entah mengapa ku masih bisa cinta
Bisa cinta padamu
Kumaafkan salahmu ( masih bisa cinta - Iwan fals )

Mungkin tak sedikit orang yang mengalami kisah seperti ini, mencintai tapi tak pernah dicintai. Dan terkadang, tak jarang yang beranggapan bahwa ini semua salah. Ini semua tidak salah, hanya dia yang terlalu bodoh untuk mengerti bagaimana cinta tulus kamu. Suatu saat, dia pasti akan sadar, bahwa kamulah yang paling mencintainya. Tapi ketika saat itu tiba, aku yakin dia hanya akan menyesal karena tak pernah membalas cinta tulusmu, karena ketika hal itu tiba kamu sudah mendapatkan sosok lain yang pantas untuk dicintaimu, yang mau memberikan cintanya sama banyaknya ( bahkan lebih ) untukmu seperti apa yang kamu berikan padanya. Karena gadis sepertimu, pantas untuk mendapatkan cinta yang tulus, seperti apa yang telah kamu tanam selama ini. Dan ketika saat itu tiba, kamu akan tersenyum, tak pernah menyesal karena telah mencintai, karena pada akhirnya kamulah pemenangnya.
 
Repost From Rasa Sakit itu . . .

Jomblo??Baca ini dan Tersenyum . . .

Well, girls ni ada kutipan atau apalah, yang aku temuin waktu aku buka-buka salah satu novel koleksiku. Ini mungkin bisa sedikit nenangin hati kalian yang sedang jomblo, mungkin malaikat kalian aka cowok baik-baik sedang habis stoknya. So, jangan pernah sedih dengan predikat jomblo yang kalian sandang, anggap aja belum ada cowok baik-baikyang pantas ngedapetin hati kamu yang begitu sempurna.
Baca ya cint, dan tersenyumlah . . .

1. The nice men are ugly
2. THE HANDSOME MEN ARE NOT NICE
3 The handsome and nice men are gay
4 The handsome, nice, and heterosexual men are married
5 The men who are not so handsome, but are nice men, have no money
6 The men who are not so handsome, but are nice men with money, think we are only after their money
7 The handsome men without money are after our money
8 The handsome men, who are not so nice and somewhat heterosexual, don't think we are beautiful enough
9 The men who think we are beautiful, that are heterosexual, somewhat nice and have money, are cowards
10 The men who are somewhat handsome, somewhat nice and have some money and thank God are heterosexual, are shy and never make the first move
11 The men who never make the first move, automatically lose interest in us when we take initiative (LELAKI BUAYA DARAT,2007)
 

Just The Way You Are

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying
She's so beautiful
And I tell her every day
Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see
But every time she asks me do I look okay
I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
Her nails, her nails
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy
She's so beautiful
And I tell her every day
Oh you know, you know, you know
Id never ask you to change
If perfect is what you're searching for
Then just stay the same
So don't even bother asking
If you look okay
You know I say
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are
The way you are
The way you are
Girl you're amazing
Just the way you are
When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are


Liriknya begitu dalem, sapa sich yang gak mau dinyanyiin lagu beginiian???semua cewek pasti langsung klepek-klepek, percaya dech!!
Mmmm . . .
Tapi kalo nyanyi sich emang gampang y???kenyataannya ada nggak y???mungkin hanya ada satu diantara seribu kali y??dan jika pacar kamu seperti ini,udah dech nggak usah lirik-lirik lagi. Kalau udah ada yang kaiak gitu, aku rasa nggak perlu lah nyari yang aneh-aneh.

Dicintai apa adanya adalah keinginan semua orang, tapi sebelum kamu mengharapkan dicintai apa adanya, alangkah baiknya jika kita mencobanya sendiri terlebih dahulu, mencintai orang lain apa adanya. Dengan begitu akan terjalin sebuah hubungan yang nggak berat sebelah, tapi saling melengkapi dan mengerti satu sama lain.

Semoga sukses buat belajar mencintainya ya girls . . .

Repost From Just the way you are

Who is ( HIM ) ?

“ Mas, anterin aku ke dokter donk? “ Rado yang sedang asik bermain game tak menggubris kehadiran Lintang.
“ Mas Rado. . . “
“ Manja banget sich loe?Punya kaki kan, bisa berangkat sendiri! “ ujar Rado marah, sepertinya ia tak bisa untuk tak marah jika bertemu dengan Lintang. Amarahnya selalu saja naik jika berurusan dengan sepupunya ini.
“ Tapi mas, Lintang kan lagi sakit “ wajah pucat Lintang tak sedikitpun menimbulkan rasa kasihan di hati Rado.
“ Ooo, terus klo sakit bisa manja-manja gitu? Banyak taxi yang siap nganterin loe kemana aja loe mau!!dan sorry, gue bukan supir loe!!! ” Rado membentak tepat didepan muka Lintang
“ Rado!! “Tante Lani berteriak kesal, sepertinya ia mendengar keributan yang sedang terjadi antara Rado dan Lintang.
“ Apa susahnya sih nganterin Lintang ke dokter? “ tante Lani muncul dari ruang tengah.
“Susah Ma, apalagi gara-gara dia Rado putus sama Sisil “
“ Rado, kamu nggak boleh bilang gitu, Lintang saudara kamu dan Sisil mutusin kamu juga bukan gara-gara Lintang. Lagipula itu alasan yang nggak masuk akal, jangan kayak anak kecil kamu “ kepala Lintang semakin berdenyut.
“ Udah tante, Lintang bisa berangkat sendiri kok, Mas Rado bener banyak taxi yang bisa nganter Lintang “
“ Tuh dia aja mau berangkat sendiri “
“ Enggak sayang, kamu berangkat sama Rado “ujar tante Lani lembut.
“ Rado sibuk Ma . . . “ Rado berkata malas.
“ Sibuk? Maen game itu kamu bilang sibuk? pokoknya sekarang kamu anterin Lintang ke dokter “ Tante Lani memotong kalimat Rado tegas.
“ Tapi Ma . . . “
“ Nggak ada tapi-tapian!! “ emosi tante Lani memuncak.
“ Mama slalu aja bela dia, terus aja Ma, bela anak nggak tau diri itu!! “ Rado masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu kamarnya marah, sedang Tante Lani hanya menghela nafas, lelah.
“ Maafin Rado ya sayang, Tante anter naek taxi ya? “
“Nggak usah Tante, Lintang bisa berangkat sendiri kok “
“Bener kamu nggak papa berangkat sendiri ? “ Tante Lani bertanya cemas dan Lintang hanya menggangguk.
“ Oia tante, nanti Lintang langsung balik kos aja. Maafin Lintang ya Tante, gara-gara Lintang Tante jadi berantem sama Mas Rado . . . “ Lintang memeluk Tante Lani lembut, tersenyum tipis.
Selalu saja begitu. Rado masih saja membenci Lintang karena kesalahan yang sebenarnya tak pernah dibuatnya. Rado berfikiran bahwa Lintang lah penyebab Sisil memutuskannya, padahal kenyataannya Lintang hanyalah kambing hitam Sisil, yang pada saat itu sudah mempunyai kekasih baru.
Andai saja saat ini Lintang tak benar-benar merasa sakit ia pasti tak meminta bantuan kepada Rado, karena sudah dapat ditebak bagaimana reaksi sepupunya ini.

***
“ Mbak, dokternya tutup “ ujar supir taxi yang ditumpangi Lintang, membuyarkan lamunannya. Ia menunjuk kearah plang besar bertuliskan “ TUTUP “
“ Trus kemana lagi ya pak? “Lintang bertanya, lebih kepada dirinya sendiri.
“ Wah, saya juga nggak tau mbak “ tiba-tiba saja Handphone Lintang berbunyi.
“ Hallo, napa Mut? “
Loe dimana sekarang? Jadi ke dokter?
“Ni di dokter, tapi dokter langganan gue tutup. Nggak tau dech mesti periksa kemana lagi “
Ya udah dech ntar gue SMSin dokter langganan keluarga gue
“ Ok, thanks ya, gue tunggu SMS loe “ Lintang mematikan Handphone-nya
“ Jalan pak “ dan Lintang kembali mengarungi jalanan yang malam itu mulai padat merayap.

***

Satu jam kemudian, Lintang telah sampai di alamat yang diberikan Muty. Cukup jauh dari kota, dan dapat dibilang perumahan yang terpencil. Lintang melihat sekeliling, sepi dan entah mengapa bulu kuduk Lintang mulai berdiri.
“ Nggak salah nih? “ Lintang nampak ragu, karena tempat praktek dokter yang dimaksud  Muty terlihat sepi, lebih tepatnya terlihat menakutkan. Lintang mencoba menghubungi sahabatnya. Suara Jason Mraz masih terdengar merdu meskipun saat ini kepala Lintang berdenyut-denyut tak karuan. Tak lama kemudian, terdengar suara Muty dari seberang telepon.
Hallo, napa Tang?
“ Hallo say, nggak salah loe? Sepi banget, udah kayak rumah hantu aja “
Ya ampun Lintang, ini tu hari Minggu, yang artinya sebenarnya tu dokter tutup hari ini, tapi berhubung bokap kenal baek ma dia, trus waktu bokap minta tolong dia bilang oke. Lagian itu juga rumahnya, bukan tempat prakteknya
“Trus gimana gue masuknya? “
Kan ada belnya sayang, loe bisa pencet tu bel “ suara Muty terdengar gemas.
“ Hehehe, ya maaf say “
Oia, ntar kalo loe ditanya bilang aja loe sepupu gue
“ Beres boss “ Lintang mematikan Handphone-nya
“ Pak bisa ditunggu sebentar kan? “
“ Baik mbak “  Lintang mencoba memberanikan dirinya. Rumput yang sudah tinggi tak terawat menambah kesan angker rumah tua itu. Dengan ragu, ia bunyikan bel yang ada didekat pintu masuk. Sudah berkali-kali ia membunyikan bel tersebut, namun tak ada tanda-tanda seseorang akan membukakan pintu untukknya.
Saat Lintang akan beranjak pergi, terdengar suara kunci dibuka. Sosok itu berusia sekitar empat puluh tahunan, pendek berkulit putih, memakai kacamata dan misterius. Ia tak terlihat seperti dokter, tidak tanpa jas putih dan stetoskopnya. Sosok itu hanya mematung memandangi Lintang.
“ Maaf, dokter Ramdhan? “ Lintang bertanya ragu, tapi sosok itu tetap mematung.
“ Maaf, dokter Ramdhan? “ Lintang kembali mengulang pertanyaannya, kali ini dengan suara yang lebih keras.
“ Oo ia maaf, silahkan masuk “ dokter Ramdhan nampak gugup.
“ Kamu pasti keponakannya Pak Ibrahim ya? “ Lintang hanya mengangguk. Dokter Ramdhan mengajak Lintang menuju kesebuah ruangan dan bisa ditebak bahwa itu bukan tempat prakteknya, selain karena tak ada ranjang, disana juga tak ada lemari obat seperti yang ada di tempat praktek dokter kebanyakan.
“ Silahkan duduk? “ dokter Ramdhan mempersilahkan Lintang untuk duduk, sedangkan ia nampak sibuk mencari sesuatu.
“ Nah ini dia? “ dokter Ramdhan tersenyum menunjukkan sebuah buku yang berhasil ia temukan.
“ Oke, kita mulai, nama? “
“ Lintang Sartika “
“ Umur? “
“ 20 tahun “
“ Kuliah? “
“ Ia “ Lintang mulai bingung.
“ Dimana? “
“ Universitas Pelita Harapan “
“ Alamat? “ Lintang mengerutkan keningnya, meskipun bingung dan merasa ganjil Lintang tetap menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh dokter Ramdhan. “ Ini mau periksa apa wawancara pekerjaan, detail banget? keburu koit dok “ Lintang membatin dalam hati.
“ Silahkan “ dokter Ramdhan mulai memeriksa keadaan Lintang.
“ Saya sakit apa dok? “ tanya Lintang setelah dokter Ramdhan selesai memeriksa dirinya.
“ Nggak papa kok, cuma kecapean “ dokter Ramdhan menulis sebuah resep.
“ Maaf ya, kamu bisa lihat sendiri kalau ini bukan tempat praktek saya jadi tak ada obat untuk kamu disini, ini“ dokter Ramdhan menyerahkan resep yang telah ditulisnya,  tersenyum ramah.
“Terimakasih dok “
“ Sama-sama”

***

“ Gimana say,dokter Ramdhan cucok kan? “
“ Loe gila? “ Lintang bertanya tak percaya.
“ Ya enggak lah, kalo dia belum punya istri mau dech gue jadi istrinya “
“ Sinting, kaiaknya penyakit loe yang demen ma orang tua tu semakin parah dech “
“ hahaha, sialan loe, abisnya dari hari kehari sepupu loe makin parah aja penyakit gilanya, ya jangan salahin gue dunk klo naksir dokter cakep itu “
“ Mas Rado maksud loe? Udah dech klo ma dia nggak usah ngarep, sinting tu orang “ “ Eh jangan gitu, meskipun sinting dia tetep my lovely “ ujar Muty dengan nada ganjen andalannya.
“ Ih jijik ah loe “ Lintang memukul lengan Muty.
“ Aww, sakit tau “ Muty berteriak, cukup keras untuk membuat Pak Bambang mengalihkan perhatian ke arah mereka berdua.
“ Muty Lintang, kalian pilih diam atau keluar dari kelas saya dan melanjutkan acara gosip siang kalian di luar kelas?! “ Pak Bambang membentak marah kepada kedua sahabat ini.
 “ Maaf pak . . . “ Lintang dan Muty berkata gugup.
“ Kalian memilih dikelas atau keluar? “
“ Di kelas pak “
“ Kalau begitu diam, sekali lagi kalian berbicara sendiri, jangan salahkan saya kalau kalian dapat nilai D “
“ Baik pak . . . “
“ Ini kelas saya dan saya berhak mengusir siapapun yang tidak patuh terhadap aturan saya, paham kalian semua?! “
“ Paham pak . . . “ jawab semua mahasiswa serentak, seperti sedang berada pada gerombolan paduan suara.
“ Tuh akibat ulah loe “ bisik Lintang kesal.
“ Nggak papa lah, sekali-kali “ ujar Muty enteng.
“ By the way, kok gue ngerasa aneh ya ma dokter loe itu “
“ Aneh gimana? “ Lintang mengangkat bahunya, tak tau.

***

Hari ini mungkin bisa dikatakan hari yang cukup melelahkan bagi Lintang, dari jam tujuh pagi sampai tujuh malam ia harus berusaha mati-matian mendengarkan materi yang disampaikan dengan kepala berdenyut dan kondisi tubuh yang tak seberapa baik. Menolak ajakan Muty dan kakaknya untuk menonton film terbaru di bioskop dan memilih untuk berendam di air hangat dan tidur, adalah pilihannya saat ini. Saat tiba di kos-kosannya, Lintang menemukan sebuah kotak kecil berwarna pink tepat didepan pintu kamarnya. Antara ragu dan penasaran, Lintang memutuskan untuk mengambil kotak tersebut. Dan membaca sebuah kertas yang terselip diatasnya.

 Untuk Lintang yang telah menyinari malamku yang gelap

Lintangpun tersenyum, “ Pasti ini ulah Muty “ gerutunya gemas. Lintang masuk ke dalam kamarnya, kamar itu begitu pengap karena seharian tak tersentuh udara dari luar. Lintang membuka jendela, menyalakan kipas angin dan lampu kamarnya, berusaha sedikit mengurangi udara pengap yang membuatnya sesak. Lintang meletakkan kotak yang ditemukannya diatas meja belajar dan memutuskan untuk terlebih dahulu mandi sebelum membuka kejutan yang dikirimkan sahabatnya.
“ Apa sich isinya? Bikin penasaran aja tu anak “ ujar Lintang setelah selesai membersihkan tubuhnya dan melihat kotak pink itu bertengger manis diatas meja belajarnya.
“ Tapi napa baunya anyir ya? “ ujar Lintang ketika mencium bau anyir dari dalam kotak. Lintang melepaskan ikatan-ikatan dari pita pink yang terikat rapi melindungi kotak tersebut. Saat kotak tersebut dibuka, bau anyir darah semakin menusuk hidung.
“ Apa sich ini ? Nggak lucu banget becandaannya Muty dari hari kehari “ dengan jijik, Lintang membuka kertas yang ada didalam kotak tersebut.
“ Arghhhhh . . . “ Lintang menjerit takut dan melemparkan kertas tersebut setelah mengetahui apa isinya. Sebaris tulisan yang ditulis dengan darah menghiasi kertas tersebut.

Lintang, jadilah permaisuriku. Aku akan selalu menyayangi dan melindungimu
Sayang, aku selalu mengawasimu.

Dengan kesal, Lintang berusaha menghubungi Muty.
“ Hallo, loe dimana? “ nada bicara Lintang cukup menggambarkan kekesalannya hari ini.
Di bioskop, kan tadi udah bilang
“ Jangan boong, loe dimana sekarang? “ ujar Lintang semakin ketus.
Di bioskop Lintang sayang, ini udah beli tiketnya ma abang gue
“ Becandaan loe nggak lucu tau nggak? “ Lintang berteriak marah.
Becandaan apa? “ suara Muty terdengar bingung.
“ Loe kan yang ngirim kotak ini ? “
Kotak? Kotak apa? “ Muty semakin bingung, tak mengerti arah pembicaraan Lintang.
“ Udah dech Muty, nggak usah becanda, loe kan yang ngirim kotak ini “ Lintang mulai terisak.
Lintang sayang, gue bener-bener nggak ngerti apa yang loe bicarain sekarang, sebenernya ada apa sich? “
“ Jadi bukan loe yang ngirim kotak ini? “
Bukan dan gue bener-bener nggak tau apa yang loe maksud
“ Oke, kalo gitu loe sekarang juga ke kosan gue “
Gue kan mau . . .”
“ SEKARANG!!! “ Lintang membentak kesal, memotong kalimat Muty.
Oke oke, gue kesana sekarang
Lintang membenamkan kepalanya diantara kedua kakinya, dan ia mulai menangis ketakutan. Peristiwa hari ini mengingatkannya pada peristiwa satu tahun yang lalu, ketika Tyo, kekasihnya, tewas dalam keadaan yang sangat tragis. Dan sampai saat ini ia masih menyimpan rahasia itu, rapi.

“ Lintang yang sabar ya say “ hari ini tak seperti biasanya, pagi-pagi benar Muty sudah berada di kamar kos Lintang, dan memintanya untuk bersabar, ada apa ini?
“ Emangnya ada apa sich? hoy ini masih pagi, jangan nglindur loe, pulang gih, gue masih ngantuk “
“ Tyo, dia nitip ini buat loe “ Muty memberikan kotak kecil berwarna pink yang diikat rapi dengan sebuah pita berwarna pink, Lintang nampak ragu menerimanya.
“ loe yang sabar ya, gue pulang dulu, gue rasa loe pasti pengen sendiri “ meski masih merasa bingung, Lintang mengangguk saja.
Lintang membaca secarik kertas yang diselipkan diatas kotak kecil itu.

Untuk Lintangku, Matahariku, Rembulanku

Lintang tersenyum, iapun mumbuka kotak itu perlahan dan saat kotak itu terbuka, bau anyir yang menusuk hidung menyeruak dari dalam kotak tersebut. Lintang menemukan secarik kertas yang bertintakan darah.

Lintangku, Aku telah membantu Tyomu untuk lebih cepat bertemu dengan Tuhan.
Karena aku tak ingin dan tak bisa melihatmu dengan orang lain, kecuali aku.
Sayang aku berjanji, suatu saat kita akan bersama-sama bertemu dengan Tuhan.

Tak lama kemudian Handphone Lintang berdering menandakan satu pesan masuk.

+6281345342***
Kamu nggak perlu takut sayang
Kamu juga nggak perlu cerita ke siapapun atau ke polisi
Atau kamu ingin satu persatu orang yang kamu sayangi lebih cepat bertemu Tuhan?

Lintang masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, Lintang mencoba menghubungi nomor yang mengiriminya pesan, tapi selalu saja mailbox. Handphone-nya kembali berdering.
Mbak Mira
Calling . . .

“ Hallo “
“ Lintang “
“ Ada apa mbak? “ bukannya menjawab pertanyaan Lintang, mbak Mira, kakak Tyo,  malah menangis sesenggukan.
“ Mbak ada apa? “ perasaan Lintang tiba-tiba saja menjadi tak enak.
“ Tyo . . . “
“ Ada apa sama Tyo mbak? “
“ Tyo bunuh diri “
“  Mbak Mira jangan bercanda dech, ini april mop kan? “ Lintang melihat kalender, tepat tanggal 1 April.
“ Nggak sayang, mbak nggak bercanda “ dan pandangan Lintang menjadi gelap.

Tok . . . Tok . . . Tok . . . ketukan di pintu kamarnya membuyarkan lamunan Lintang.
“ Lintang, ini gue Muty “ dengan tergesa Lintang membukakan pintu dan memeluk Muty.
“ Ada apa sich say? “ Lintang menunjuk ketakutan kearah kotak pink yang tergeletak di lantai, dan Muty memungutnya. Muty mengerutkan keningnya ketika mengetahui isi kotak tersebut.
“ Beneren bukan loe yang kirim? ” Muty menggeleng.
“ Gue takut Mut “ Lintang terduduk lemas di ranjangnya, dan ia mulai kembali menangis.
“ Gimana kalo loe malam ini nginep dirumah gue aja? “ Muty menyarankan, takut terjadi sesuatu dengan sahabatnya. Dan Lintang tak memiliki pilihan lain, karena ia memang sedang tak ingin sendirian malam ini.
“ Bang, Lintang malam ini nginep dirumah “ ujar Muty ketika mereka sampai di mobil kakak Muty yang terparkir di depan kos Lintang.
“ Kalopun gue bilang enggak, loe pasti tetep bawa Lintang kerumah kan?! “ ujar Dimas tanpa ekspresi.
“ Pastinya “ ujar Muty tersenyum. Dimas memacu mobilnya kembali kejalan raya, dan Lintang tersadar ada sebuah perban yang membalut tangan Dimas.
“ Tangannya kena apa mas? “ Dimas tak menjawab.
“ Biasa say, waktu praktek. Kan abang gue kuliah di jurusan teknik sipil, jadi tukang bangunan gitu “ Muty mencoba menjelaskan, dan keadaan kembali hening. Hanya lagu lama dari Iwan Fals yang mengalun lembut memecah keheningan.

***

“ Oke, sekarang loe tidur, nggak usah mikirin orang iseng yang ngirim kotak nggak jelas itu, loe aman disini “ Muty mencoba menenangkan, seperti seorang ibu yang ingin melindungi anaknya, Muty membetulkan letak selimut Lintang.
“ Gue matiin ya lampunya? “ Lintang mengangguk. Namun Lintang tak bisa memejamkan matanya, fikirannya masih melayang memikirkan siapa yang telah mengirimkan kotak tersebut. Dan entah mengapa ingatannya kembali ke tangan Dimas yang terluka.

***

Jam menunjukkan pukul empat pagi, namun Lintang belum juga bisa memejamkan kedua matanya. Lintang beranjak dari Ranjangnya, ia ingin mandi, berharap rasa takut itu ikut luruh bersama air yang mengguyur tubuhnya. Saat melewati kamar Dimas, pintu kamarnya sedikit terbuka. Karena penasaran, Lintang mencoba melihat ke dalam. Tapi semua nampak gelap, Lintang memutuskan mengurungkan niatnya, takut ulah lancangnya akan membuat Dimas marah.
Setelah merasa cukup segar, Lintang kembali ke kamar Muty dan saat melihat sahabatnya itu masih tertidur pulas. Lintang memilih duduk di kursi belajar Muty, satu menit kemudian ia sudah berada di alam mimpi.
“ Tang, bangun Tang, sarapan dulu yuk “ Lintang menguap lelah.
“ Loe mau kemana, rapi gitu? “
“ Kuliah lah, gue hari ini ada kuliah pengganti. Loe disini aja, gue jam sepuluh udah balik kok, sarapan dulu yuk “ Lintang mengekor Muty patuh.
“ Nyokap Bokap loe kemana? “ tanya Lintang ketika melihat meja makan hanya disiapkan untuk tiga orang.
“ Ke Semarang “
“ Abang loe? “
“ Nggak tau, pagi-pagi banget udah pergi, katanya mau survey lapangan “
“ Ow “
“ Non, ini ada bungkusan buat mbak Lintang “ Bi Inah menyerahkan kotak yang sama persis seperti yang didapat Lintang kemarin malam.
“ Makasih ya Bi “ Lintang meraih kotak itu dengan ragu, ia dan Muty saling memandang.
“ Bi, tau nggak sapa yang ngirim? “ Muty bertanya penasaran.
“ Enggak non, tadi pagi waktu Bibi mbersihin taman depan, Bibi nemuin kotak itu “
Tak jauh beda dari kemarin, secarik kertas terselip diatas kotak, dengan tulisan yang sama.

Untuk Lintangku yang saelalu bersinar

Bau anyir kembali tercium saat Lintang membuka kotak itu.

Selamat pagi permasuriku, semoga harimu indah

Muty meraih secarik kertas yang sedang dibaca Lintang.
“ Gimana hari gue bisa indah klo ada orang gila yang ngirimin gue kotak horor kaiak gini tiap hari? “
“ Siapa sich ni orang? Kaiaknya dia psikopat dech say “ Lintang menggeleng, ia benar-benar tak tau dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

***

“ Mut, gue balik ya, ni gue dijemput mas Rado, tante Lani nyuruh gue buat nginep dirumahnya malam ini “
Kyaaa, my lovely . . . “ sebelum Muty lebih histeris, Lintang mematikan Handphone-nya.  Selama perjalanan suasana begitu hening, akhirnya Lintang memberanikan diri untuk memulai percakapan.
“ Mas Rado masih marah ma Lintang? “ Rado hanya diam.
“ Maaf Mas kalo Lintang bikin salah, tapi bukan Lintang yang bikin Sisil mutusin Mas “ tak ada respon dari Rado, tapi ia memacu mobilnya semakin cepat.
“ Sisil udah punya pacar sebelum dia mutusin mas “ lanjut Lintang.
Ciiitttttt . . .
Rado menghentikkan mobilnya.
“ Loe nggak punya hak buat ngejelek-jelekin Sisil, sekarang loe turun “
“ Tapi mas . . . “
“ Gue bilang turun!!!! “ Rado membentak Lintang keras, Lintang akhirnya turun dan Rado meninggalkan Lintang sendirian ditengah jalan.
“ Taxi “ Lintang memberhentikan Taxi pertama yang ia lihat, tanpa Lintang sadari ada seseorang yang mengawasinya dari kejauhan dan nampak geram melihat perlakuan Rado terhadap Lintang.

***

Saat Lintang tiba dirumah tante Lani, keadaan begitu ramai. Banyak orang yang tidak ia kenal berkumpul di sana. Yang membuat Lintang bingung adalah raut wajah mereka yang sama, menampakkan kesedihan.
Lintang berjalan ke dalam rumah dengan perasaan bingung, ia mencari tante Lani untuk meminta penjelasan sebenarnya apa yang sedang terjadi. Lintang memasuki semua kamar dan ruangan, tapi tak menemukan keberadaan tante Lani. Hingga akhirnya ia sampai didepan kamar Rado, dengan ragu Lintang masuk ke dalam kamar yang sebelumnya ia sendiripun tak berminat untuk masuk ke dalamnya. Disana Lintang menemukan tante Lani, ia meringkuk diatas ranjang Rado sambil memeluk foto anak semata wayangnya itu. Dengan perlahan Lintang menghampiri tante Lani, sepertinya ia sudah tau apa yang sedang terjadi. Lintang duduk diatas ranjang, dan mengelus tante Lani dengan lembut.
“ Tante . . . “ tak ada jawaban dari tante Lani, matanya menerawang jauh, kosong. Tiba-tiba saja Handphone Lintang berbunyi.

No Number
Calling . . .

Lintang mengabaikannya, dalam keadaan seperti ini ia tak mau meladeni orang-orang iseng yang seringkali meneleponnya dengan alasan yang tak jelas. Tapi Handpone-nya terus saja berdering, Lintang beranjak dari duduknya dan menjauh dari tante Lani.
“ Hallo “
Lintangku “ deg, jantung Lintang seperti berhenti berdetak. Lintang keluar dari kamar, menjauh dari tante Lani.
“ Sapa ini? “ Lintang berbisik, suaranya bergetar.
Kamu nggak perlu takut sayang, nggak akan ada lagi yang nyakitin kamu . . .“
“ Loe yang sekarang nyakitin gue! Dasar psikopat!!“
Aku nggak pernah nyakitin kamu, aku selalu nglindungi kamu. Terutama dari cowok-cowok brengsek seperti Rado
“ Rado? Maksud loe apa? Jadi loe yang nyelakain Mas Rado? “ suara Lintang terdengar geram.
Aku nggak pernah nyelakain dia sayang, aku cuma bantu dia. Mempercepatnya bertemu dengan Tuhan “ Lintang langsung terduduk lemas.
“ Jadi loe yang ngebunuh Mas Rado? Apa mau loe sebenarnya? “ Lintang mulai menangis.
Aku nggak pernah ngebunuh Rado, aku cuma ngebantu dia . . .
“ Tutup mulut loe, klo loe mau gue mati, napa loe nggak bunuh gue aja? “
Sssttt, jangan nangis sayang, nggak usah takut. Aku nggak pernah maau nyakitin kamu. Lagipula Rado hidup juga nggak ada gunanya . . . “
“ Orang gila “ Lintang berteriak kesal membanting Handphone-nya ke lantai, membuat semua mata yang ada di ruangan itu tertuju padanya. Lintang terduduk, menangis sesenggukan. Ia benar-benar tak menyangka bahwa ini semua karena dia. Meskipun ia tak menyukai Rado, ia tak menginginkan cara seperti ini untuk mengakhiri semuanya, bagaimanapun juga Rado adalah sepupunya, orang yang sangat disayangi tante Lani dan Lintang tak pernah ingin menyakiti tante Lani.
Handphone Lintang berbunyi, kali ini menandakan sebuah pesan masuk. Ia meraih Handphone-nya yang sudah tergeletak di lantai.

+6285234541***
Kamu nggak perlu takut sayang
Kamu juga nggak perlu cerita ke siapapun atau ke polisi
Atau kamu ingin satu persatu orang yang kamu sayangi lebih cepat bertemu Tuhan?

Lintang mencoba menghubungi nomor tersebut, mailbox, Lintang membanting Handphonenya lagi. Tangisnya semakin pecah, pesan ini sama persis dengan pesan yang diterimanya setahun yang lalu.

***

Semenjak pamakaman Rado kemarin, Lintang belum bertemu dengan tante Lani. Lintang takut, ia merasa bersalah tiap kali melihat tante Lani, karena sebenarnya ialah penyebab kematian Rado.
Seharian ini Lintang hanya melamun, ia sudah seperti mayat hidup. Muty yang kebingungan, karena sahabatnya ini tak mau bercerita atau berbicara sepatah katapun padanya.
“ Lintang, sebenernya apa yang terjadi? “ Lintang hanya diam.
“ Lintang . . . “ Muty mengguncang tubuh Lintang, tapi tetap tak ada respon.
“ Lintang, makan ya sayang? Kamu pasti belum makan? “ Muty mencoba menyuapkan sesendok batagor kesukaan Lintang, tapi mulut Lintang tak sedikitpun terbuka.
“  Lintang, ini batagor kesukaan loe, pedes pula . . . “ Handphone Lintang berdering, menandakan sebuah pesan masuk. Karena Lintang hanya diam saja, Muty memutuskan untuk membaca pesan tersebut

+ 6281789000***
Lintang sayang, ayo makan
Aku nggak mau ngeliat kamu sakit
p.s kamu akan lebih cantik kalau tersenyum dan jangan memikirkan Rado lagi

“ Lintang, loe kenal sama nomor ini? “ Lintang meraih Handphone-nya, sms yang sama dan Lintang yakin dia adalah orang yang sama, hanya saja menggunakan nomor yang berbeda.
“ Tunggu . . . “ Lintang membaca kembali pesannya.
“ Dia ada disini?! “ Lintang berkata panik, ia beranjak dari duduknya. Melihat ke sekeliling, mencoba mencari sosok yang mencurigakan. Tapi ia tak menemukan siapapun. Lintang kembali terduduk, kepalanya berdenyut. Wajahnya nampak pucat.
“ Ada apa sich say? Sapa yang loe maksud? “ tapi Lintang tak menjawab, wajahnya semakin memancarkan raut ketakutan.
Tak beberapa lama kemudian, Handphone Muty berdering.

+ 6281789000***
Terimakasih sudah mau menjaga Lintangku

“ Tang, loe tau nomor ini? “ Muty berkata ragu, bukannya menjawab, Lintang semakin menangis.
“ Tang, kok loe nangis sich? Kita pulang aja ya? “
Handphone Muty kembali berdering, menandakan panggilan masuk.

Dimas
Calling . . .

“ Hallo, napa bang? “
Masih dikampus?
“ Ia “
Mau gue jemput ato gimana? Ni gue ada dideket kampus loe
“ Ia dech bang, kasihan ini Lintang “
Napa lagi dia?
“ Nanti aja ya ceritanya, gue tunggu ya bang, jangan lama-lama “ Muty memutuskan teleponnya.
Tak lama kemudian Dimas muncul.
“ Pulang sekarang yuk, udah mendung “ ajak Dimas.
“ Gue disini aja ” akhirnya Lintang mau bersuara.
“ Loe yakin? “ Muty bertanya cemas, dan Lintang hanya mengangguk, mata Lintang terus menatap Dimas curiga.
“ Ya udah dech, gue pulang dulu ya? Loe hati-hati “ Lintang tersenyum kecil, akhirnya ia benar-benar sendirian. Dan Lintang kembali menangis.

***

Lintang berjalan gontai ditengah hujan yang mengguyur deras, tubuhnya begitu lemas karena seharian ini ia “berpuasa”. Tiba-tiba saja Lintang merasakan dunianya berputar, kepalanya begitu pusing,  setelah itu semuanya nampak gelap.
Saat tersadar, Lintang sudah berada di suatu ruangan yang sangat asing baginnya. Terlihat mewah tapi juga terlihat tua dan menyeramkan.
Lintang mencoba untuk duduk, tapi kepalanya masih terasa berdenyut.
“ Sudah bangun Lintang “ Lintang mengerutkan keningnya ketika mengetahui siapa orang yang telah menolongnya.
“ Dokter Ramdhan? “ Lintang bertanya tak percaya, dokter Ramdhan duduk disebuah sofa didekat ranjang Lintang.
“ Tadi saya kebetulan lewat depan kampus kamu, eh ada anak perempuan pingsan di tengah jalan, nggak taunya kamu “ dokter Ramdhan mencoba menjelaskan, seolah tau apa yang sedang Lintang fikirkan.
“ Udah makan? “ Lintang menggeleng.
“ Kebetulan, tadi saya beli batagor, makan ya? “
“ Enggak usah dok, saya pulang aja “ Lintang menggeleng lemah, ia berusaha berdiri, namun masih terasa lemas, hingga akhirnya ia terjatuh lagi. Namun dokter Ramdhan berhasil memegangnya.
“ Kamu harus makan “ kata dokter Ramdhan tegas.
“ Meskipun saya dokter, dan saya mendapatkan uang dari orang-orang yang sakit, saya nggak mau ngeliat kamu sakit. Sebentar ya “ Tak beberapa lama kemudian, dokter Ramdhan kembali membawa sebuah nampan berisi sepiring batagor, segelas susu cokelat dan apa itu, bunga?
“ Dimakan, nanti saya antar kamu pulang “ Lintang memandangi nampan itu dengan ragu.
“ Ada apa Lintang? Ato mau saya suapin? “ Lintang tersenyum, menggeleng.
“ Oia, kamu mau diantar kemana nanti? Tempat kos kamu, rumah tante kamu atau rumahnya Muty? “ Lintang mengerutkan keningnya, darimana dokter Ramdhan tau tentang tante Lani?
“ Atau kamu mau nginep disini aja? “ dokter Ramdhan tersenyum.
“ Nggak dok, makasih, nanti saya di tempatnya Muty aja “

Mut, malam ini gue nginep rumah loe y??
Send to MutMut

Dan Lintang melihat sebuah bekas luka ditelapak tangan dokter Ramdhan.

***

“ Dokter Ramdhan? “ Mulut Muty menganga lebar ketika tau siapa yang mengantarkan Lintang ke rumahnya malam ini.
“ Papa kamu kemana? “
“ Masih di Semarang dok “
“ Kakak kamu? “
“ Ke luar kota “
“ Kebetulan kalau begitu . . . “
“ Dokter nggak mau masuk dulu? “
“ Ooo, nggak usah sudah malam. Saya pulang saja, kalau Lintang disini pasti saya tenang. Hati-hati ya Lintang “
“ Terimakasih dok “
“ Kok bisa loe dianterin dokter Ramdhan? “ pertanyaan itulah yang pertama kali muncul, setelah Muty menutup pintu.
“ Nggak usah mikir macem-macem, tadi dia yang nemuin gue waktu pingsan “
“ Kok bisa sich? Oia, tadi sebenarnya loe kenapa sich? “
“ Gue masih belum bisa cerita “
“ Ya udah klo gitu, malam ini loe tidur di kamar abang gue aja ya? “
“ Abang loe tidur dimana? “
“ Dia bilang nggak pulang malam ini “
“ Emangnya kamar loe napa? “
“ Udah tidur aja disana, bawel loe mah, byuebyue Lintang sayang, gue mau tidur dulu, nice dream ya “ Muty masuk ke dalam kamarnya, dan Lintang juga masuk ke kamar Dimas. Asing, perasaan itulah yang muncul ketika pertama kali Lintang memasuki kamar Dimas. Ia mengelilingi kamar itu, termasuk rapi untuk seukuran cowok seperti Dimas. Berbagai poster tertempel didinding kamarnya yang bercat dasar biru tua. Apa itu? Lintang melihat salah satu bagian dari dinding kamar Dimas tertutupi kain hitam, karena penasaran Lintang mencoba membukanya. Lintang benar-benar terkejut setelah kain hitam itu tersingkap, ada berbagai macam foto dirinya yang telah terpigura dengan rapi menjadi satu.” Apa Dimas pelakunya? “ batin Lintang dalam hati. Lintangpun kembali mencari bukti-bukti yang menguatkan dugaannya. Di meja Dimas, Lintang menemukan sebuah kamera, Lintang memberanikan diri untuk melihat foto-foto yang ada didalamya. Kebanyakan berisi foto-fotonya, dan ada pula fotonya hari ini, yang sedang menangis.
Apa yang didapatnya hari ini membuat matanya semakin tak mengantuk, Lintang benar-benar takut, apa Dimas pelaku semua ini? Mengapa dia melakukan semua ini?

***

“ Sorry ya Tang, loe pasti kaget waktu nemuin foto-foto loe dikamar abang gue, tapi gue juga baru tau kalo dia sebenernya sayang ma loe “ tiba-tiba saja Muty bercerita, pagi ini ketika sarapan.
“ Gue sengaja nyuruh loe tidur dikamar abang gue, gue mau loe liat sendiri gimana perasaan abang gue ke loe, meskipun kaiaknya anteng dia selalu merhatiin loe “
“ Non, non “ Bi Inah tergopoh-gopoh sambil membawa telepon, dan memberikannya ke Muty.
“ Apa?! Ia ia, Muty kesana sekarang “ Muty nampak cemas.
“ Tang, ayo kita ke rumah sakit, abang gue kecelakaan waktu di proyek “ Lintang dan Muty bergegas menuju ke rumah sakit. Handphone Lintang berdering.

+ 6281334456***
Lintangku, maaf aku belum bisa membantu Dimas untuk bertemu Tuhan
Tapi aku akan terus mencoba

“ Damn!!! “ Lintang memaki geram.
“ Ada apa Tang? “
“ Nggak papa kok “ ujar Lintang menutupi.
Dengan cepat Lintang mengetik balasan.

Brengsek loe!!!
Send to + 6281334456***

***

“ Bang loe nggak papa? “ tanya Muty panik begitu mereka sampai di rumah sakit.
“ Udah dech Mut, gue nggak papa, nggak usah berlebihan gitu dech loe “ luka di tubuh Dimas bisa dikatakan cukup serius. Tak sejengkal dari tubuhnya yang tak dihiasi oleh luka.
“ Kok bisa Mas, apa yang sebenernya terjadi? “ tanya Lintang penasaran, Dimas memandang ke arah Lintang.
“ Muty, bisa tinggalin gue berdua ma Lintang? “
“ I . . . iya “ meskipun bingung, Muty menuruti permintaan kakaknya.
“ Lintang, bisa ambilan handphone gue? “ pinta Dimas setelah Muty meninggalkan mereka berdua. Dengan patuh Lintang menuruti perintah Dimas.
“ Baca ini “ Dimas menyerahkan handphone-nya kepada Lintang kembali, dengan ragu Lintang membaca isi pesan yang dimaksud Dimas.

+ 6281334456***
Jauhi Lintangku
Aku tak suka jika kamu terus mengambil fotonya
Jika tidak, aku akan mempercepat pertemuanmu dengan Tuhan

“ Gue ngeliat dokter Ramdhan sebelum kecelakaan yang menimpa gue, gue juga ngeliat dia waktu tempo hari gue ke kampus loe jemput Muty “ Lintang terdiam, antara percaya dan tidak.
“ Sorry ya Mas “ hanya kata-kata itu yang dapat di ucapkan Lintang, dan Dimas tersenyum mengangguk.

***

“ Buka!!! “ Lintang menggedor pintu rumah dokter Ramdhan marah.
Brakk . . . Brakk . . . Brak . . .
“ Gue bilang buka!!! “ teriakan Lintang semakin keras.
“ Ada apa Lintang? “ tanya dokter Ramdhan bingung ketika membukakan pintu. Lintang mendorong dokter Ramdhan marah, hingga terjatuh.
“ Loe kan yang bunuh Tyo, loe kan yang bunuh Mas Rado?? Sekarang loe nyelakain kakak temen gue! Mau loe apa hah?!! “ Lintang berteriak, marah.
“ Maksud kamu apa? Saya nggak tau “ dokter Ramdhan mencoba berdiri, tapi Lintang kembali mendorongnya.
“ Diem loe, loe nggak berhak buat ngomong! Seharusnya loe bunuh gue aja!! Jangan mereka!! “ Lintang terduduk  menangis.
“ Lintang, saya benar-benar nggak tau apa maksud kamu “ dokter Ramdhan berdiri,  menghampiri Lintang. Lintang bangkit dari duduknya, mengeluarkan sebilah pisau yang telah ia siapkan.
“ Sekarang biar gue yang bales kematian mereka! “
“ Lintang, apa yang akan kamu lakukan? Kamu bisa dipenjara sayang “ ujar dokter Ramdhan panik
“ Gue nggak perduli, asal loe mati, apapun bakal gue lakuin!! “ Lintang menyabetkan pisau yang dibawanya, tapi dokter Ramdhan berhasil mengelak.
“ Lintang sayang, kita bisa membicarakan ini baik-baik “
“ Waktu loe ngebunuh mereka, apa loe ngasih kesempatan mereka buat ngomong!!! “ Lintang kembali mencoba melukai dokter Ramdhan, namun kali ini dokter Ramdhan berhasil menangkap mata pisau itu, hingga melukai tangannya. Lintang mencoba melepaskan pisaunya dari tangan dokter Ramdhan, terjadi perebutan diantara mereka. Hingga akhirnya pisau itu mengoyak perut Lintang, melukai dirinya sendiri.
“ Awww “ Lintang berteriak kesakitan. Ia terduduk lemas, darah bercucuran dari  luka di perutnya.
“ Lintang Lintang, kamu nggak papa sayang? “ dokter Ramdhan panik, ia mencoba menutup luka Lintang dengan tangannya, berharap agar darah tak mengucur keluar dari luka itu. Darah membasahi tubuh mereka berdua. Dengan tenaga yang tersisa Lintang mencoba menyabetkan pisaunya ke arah dokter Ramdhan, tapi dokter Ramdhan berhasil mengambil pisau yang ada digenggaman Lintang, sebelum sempat ia membuangnya, tiga tembakan mendarat di tubuhnya, hingga tubuhnya tersungkur diatas tubuh Lintang. Polisi datang.
“ Cepat selamatkan gadis ini “ itulah kata-kata terakhir yang didengar Lintang sebelum ia jatuh pingsan.

***

“ Dimana ini? “ tanya Lintang setelah sadar.
“ Di rumah sakit “ Dimas menjawab pertanyaan Lintang, ia duduk di kursi rodanya, di samping ranjang Lintang.
“ Dimas . . . “ Lintang tersenyum menyadari kehadiran Dimas.
“ Akhirnya loe sadar juga, semua cemas, gue juga “ Lintang hanya meringis menahan sakit, sepertinya bius yang diberikan telah habis.
“ Yang lain mana? “ Lintang mencoba untuk duduk.
“ Pergi “ mereka terdiam.
“ Gue yang telfon polisi “
“ Makasih “
“ Bukan dia “
“ Maksud loe? “ Lintang mengerutkan keningnya, bingung.
“ Bukan dokter Ramdhan, dia cuma orang yang kurang beruntung, datang ditempat, dan waktu yang salah. Yang terparah, ia suka dengan orang yang salah “ Lintang semakin tak mengerti dengan arah pembicaraan Dimas, hingga akhirnya ia melihat kotak pink yang sama ada di pangkuan Dimas.
“ Kasihan dia “ Dimas tersenyum sinis, berdiri dari kursi rodanya dan meletakkan kotak yang ada di pangkuannya di samping ranjang Lintang.
“ Jadi loe? “ desis Lintang marah.
“ Ia, gue pelakunya, gue yang bunuh Tyo, cowok tolol yang nggak pantes dapetin loe, gue juga yang ngebunuh Rado, sepupu loe yang emang nggak pantes idup itu “
“ Loe gila “ Lintang mencoba meraih vas bunga disamping ranjangnya, melemparkannya ke arah Dimas, tapi berhasil di hindari.
“ Ini semua demi loe Lintang sayang “ Dimas mengelus kepala Lintang lembut.
“ Lepasin tangan loe!!! “ Lintang menampik tangan Dimas dari kepalanya.
“ Gue sayang ma loe, dari pertama gue ketemu loe . . . “
“ Luka loe? “ Lintang masih tak percaya, ia tak menghiraukan cerita Dimas.
“ Ini? Hal mudah buat gue sayang “ Dimas menunjukkan lukanya dan tersenyum bangga.
“ Psikopat “
“ Ssstttt, gue bukan psikopat, tapi gue terlalu cinta ma loe “ Dimas memegang bibir Lintang dengan tangannya.
“ Loe sinting “ Lintang baru sadar, tak mungkin dokter Ramdhan membunuh Tyo, Lintang baru bertemu dengannya setelah setahun kematian Tyo.
“ Loe tau, gue sengaja ngasih semua info tentang loe ke dokter bego itu, gue juga sengaja nunjukkin ke Muty foto-foto loe, loe udah liat kan sayang? “
“ Gue bakal laporin loe ke polisi “
“ Oia, ini buat loe, terakhir gue kasih buat loe “ Dimas memberikan kotak yang dibawanya. Lintang melemparnya ke dinding, dengan susah payah Dimas mengambilnya.
“ Ini, BUKA DAN BACA!!!! “ bentak Dimas dan kemudian ia tersenyum. Dengan takut, Lintang membuka kotak kecil pink itu.

Untuk Lintangku, Malaikat hatiku, Bidadariku di surga

Sayang, kini tiba waktunya kita bertemu Tuhan
Kita akan bahagia, berdua selamanya, tanpa ada yang mengganggu
Yang mencintaimu
Dimas

Lintang mengerutkan keningnya, mengalihkan pandangannya dari selembar kertas yang dibacanya ke arah Dimas, takut.
“ Gue udah janji kan ma loe, kita akan bersama-sama menghadap Tuhan, sekarang waktunya sayang. Hari ini 14 Februari, hari kasih sayang “ Dimas tersenyum senang.
“ Loe gila? ”
“ Gue nggak gila, klo kita mati, nggak akan ada yang bisa dapetin loe, dan kita akan hidup bahagia disurga “
“ Loe bakal masuk neraka tolol, dan klo gue mati, gue lebih milih idup sama Tyo di surga “ Lintang tersenyum penuh kemenangan.
“ Tyo? tadi Malaikat SMS gue dan bilang klo Tyo udah positif masuk neraka “
“ SINTING LOE!!!! “ maki Lintang marah.
“ TOLONG!!!! “ Lintang berteriak ketika melihat Dimas mengeluarkan jarum suntik yang dari tadi ia sembunyikan dibalik bajunya. Lintang berusaha bangun, tapi sayangnya ia tak sanggup, luka bekas operasi di perutnya nampaknya tak mau diajak kompromi.
“ Aww . . . “ erangnya kesakitan. Luka di perutnya terasa berdenyut.
“ Loe nggak bener-bener mau bunuh gue kan? “ tanya Lintang ketakutan.
“ Sstt tenang sayang, ini nggak akan sakit “ Lintang mencoba melawan, tapi sayangnya tenaganya kalah kuat jika dibandingkan dengan tenaga Dimas.
“ TOLONG!!! TOLONG!!!! “
“ Terlambat sayang “ dan Dimas benar, semuanya telah terlambat. Dimas telah berhasil menyuntikkan racun itu ke dalam tubuh Lintang. Lintang mulai merasakan tubuhnya melemas, tubuhnya seperti terbakar. Tulangnya terasa remuk.
“ Sabar sayang, ini nggak akan lama “ Dimas berbisik lembut ditelinga Lintang, dan mengecup kening Lintang untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya ia menenggak racun yang telah ia siapkan. Dan beberapa menit kemudian dunia mereka menjadi gelap . . . .
Repost from Who is (HIM)