Aku
ingin menari, melompat dan bahkan berlari
Tapi
tak bisa Sayang . . . .
Kain
yang membebat kakiku, hambat langkahku.
Aku
ingin berdiri disini, berteriak dan memimpin protes ketidakadilan
Tapi
tak mungkin Sayang . . . .
Sinar
matahari begitu menyengat, lunturkan rias wajahku
Aku
diremehkah . . . .
Hanya
karena jemari lentikku, haruskah aku mengubur semua anganku?
Aku
tak didengar . . . .
Hanya
karena konde yang kukenakan, haruskah aku menyerah?
Tidak
. . . .
Aku
tak kan ketinggalan
Meskipun
ku hidup dalam bayang tradisi
Aku
akan tetap berlari dan berteriak lantang
Bukan
dengan caramu, tapi dengan caraku
Aku
perempuan, tak kan ketinggalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar